bakabar.com, BARABAI – Gunung Halau Halau di Meratus Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) memiliki pesona eksotis.
Berada di ketinggian 1901 meter di atas permukaan laut (mdpl), gunung ini merupakan yang tertinggi di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
Jalur dan jarak yang ditempuh pun ekstrem dan memakan waktu berhari-hari hingga ke puncak. Dari pusat kota HST, perjalanan pulang-pergi mencapai 3 hari 2 malam.
Trek menantang mulai Desa Hinas Kiri Kecamatan Batang Alai Timur (BAT) menuju Halau Halau. Jalan terjal hingga menurun dan hutan hujan tropis dilalui.
Namun semua terbayar dengan pemandangan alam, seperti air terjun di Sungai Karuh dan pemandangan deretan anak gunung Meratus di Puncak Halau Halau.
Untuk pertama kalinya, destinasi wisata alam itu dikenalkan Bupati HST, H Aulia Oktafiandi. Dia memboyong beberapa turis warga negara asing (WNA) dari Yayasan Bumi Kita Fantastik, Jumat (3/6) lalu.
Tiga WNA yakni, dari Swiss, Italia dan Kanada ikut pendakian bersama Bupati Aulia. Tujuannya memperkenalkan destinasi wisata itu ke wisatawan domestik hingga mancanegara.
Sabtu (4/6), rombongan ekspedisi itu sampai di puncak tertinggi Meratus dan camp satu 1 malam. Di sana, Bupati Aulia menandatangani prasasti dan menetapkan Halau-Halau sebagai atap tertinggi Kalsel dan menyandang gelar The Green Belt of Borneo.
Sepanjang perjalanan menuju Halau-Halau, Aulia menyoroti beberapa aspek. Pasalnya, Halau-Halau sebagai destinasi wisata itu perlu digali potensinya.
“Nanti akan dibenahi fasilitas yang ada. Dari segi pos-pos pendakian dan jalur-jalur aman pendakian. Tak lupa dari segi pemberdayaan masyarakat,” kata Bupati Aulia.
Aulia menilai, Puncak Halau-Halau sangat elok, eksotis dan cukup menantang andrenalin untuk mendakinya. Karena itu, dia memboyong WNA sebagai upaya mempromosikan Halau-Halau agar mendatangkan efe.
“Mari kita selamatkan Meratus agar Halau-Halau ini terjaga dan menjadi destinasi wisata dunia,” pinta Aulia.
Pj Sekda HST, M Yani yang ikut serta dalam pendakian bertema The Green Belt of Borneo itu menyebut tujuan utama Pemkab HST yakni, mempromosikan wisata alam dan menunjukkan komitmen pemerintah untuk terus menjaga hutan meratus.
"Perjalanan kami ini juga sebagai tindak lanjut dari MoU dengan Yayasan Bumi Kita Fantastik Mudfish No Plastic untuk tetap menjaga alam dari sampah plastik," tutup Yani.
Turut serta dalam ekspedisi Halau-Halau itu, Kepala SOPD, Camat BAT, Danramil Birayang, Tim Kesehatan, beberapa Pembakal, Tim Rescue serta para pecinta alam yang ada di HST.