News

BMKG Prediksi 25 Wilayah Berpotensi Diterjang Puting Beliung 22-25 Februari. Kalsel Termasuk?

BMKG memprediksi sebanyak 25 wilayah di Indonesia berpotensi diterjang angin puting beliung mulai 22 hingga 25 Februari 2024.

Featured-Image
SEJUMLAH rumah yang porak poranda diterjang angin puting beliung di kawasan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (21/2/2024) lalu.(foto: antara)

bakabar.com, JAKARTA -  Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi sebanyak 25 wilayah di Indonesia berpotensi diterjang angin puting beliung mulai Kamis, 22 Februari 2024 hingga Minggu, 25 Februari 2024. 

BMKG memonitor bahwa terdapat beberapa fenomena atmosfer yang terpantau masih cukup signifikan dan dapat memicu peningkatan curah hujan yang disertai kilat/angin kencang di wilayah Indonesia.

BMKG juga memprediksi sejumlah wilayah di bawah ini berpotensi terjadi hujan SEDANG-LEBAT dengan potensi disertai pembentukan awan Cumulonimbus untuk periode 22-25 Februari 2024:

1.       Sumatra Utara

2.       Sumatra Barat

3.       Riau

4.       Jambi

5.       Bengkulu

6.       Jambi

7.       Sumatra Selatan

8.       Lampung

9.       Banten

10.   Jawa Barat

11.   Jawa Tengah

12.   Jawa Timur

13.   Bali

14.   Nusa Tenggara Barat

15.   Nusa Tenggara Timur

16.   Kalimantan Barat

17.   Kalimantan Tengah

18.   Kalimantan Timur

19.   Kalimantan Selatan

20.   Sulawesi Utara

21.   Gorontalo

22.   Sulawesi Tengah

23.   Sulawesi Selatan

24.   Sulawesi Tenggara

25.   Papua


Rabu (21/2/2024) lalu, angin puting beliung menerjang wilayah Rancaekek, Kabupaten Bandung, dan Kabupaen Sumedang, Jawa Barat. Fenomena tersebut terjadi tepatnya sekitar pukul 15.30 - 16.00 WIB, merusak ratusan rumah dan 13 pabrik.

Puting beliung sendiri merupakan angin kencang yang bentuknya berputar menyerupai belalai. Fenomena ini berlangsung dalam periode singkat, yakni kurang dari 10 menit. Kendati demikian, puting beliung dapat menyebabkan kerusakan. 

Puting beliung terbentuk dari sistem Awan Cumulonimbus (CB) yang dapat menimbulkan terjadinya cuaca ekstrem. Namun, tidak setiap ada Awan Cumulonimbus akan terjadi puting beliung. Terjadi atau tidaknya angin puting beliung juga tergantung dengan kondisi labilitas atmosfer.

“Fenomena puting beliung umumnya dapat lebih sering terjadi pada periode peralihan musim dan dan tidak menutup kemungkinan terjadi juga di periode musim hujan,” jelas BMKG dalam siaran pers, yang dikutip dari medcom.id, Jumat (23/2/2024).(*)

Editor
Komentar
Banner
Banner