Kalteng

BMKG: Lahan dan Hutan di Kalteng Rawan Terbakar

apahabar.com, PALANGKARAYA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Tjilik Riwut Palangkaraya menyebut lahan dan hutan di…

Featured-Image
Ilustrasi kebakaran hutan. Foto-istimewa

bakabar.com, PALANGKARAYA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Tjilik Riwut Palangkaraya menyebut lahan dan hutan di Kalimantan Tengah (Kalteng) selama beberapa hari ke depan rawan atau mudah terbakar.

“Berdasar data observasi selama beberapa hari ke depan wilayah Kalteng rawan terjadi kebakaran,” kata Prakirawan BMKG Tjilik Riwut Palangkaraya, Ika Priti, seperti dilansir Antara, Jumat (08/09).

Baca Juga: Dandim 1022 Tanah Bumbu : Karhutla Terjadi Karena Faktor Manusia

Potensi kemudahan terjadinya kebakaran tersebut ditinjau dari parameter cuaca yang ada di wilayah Provinsi berjuluk "Bumi Tambun Bungai, Bumi Pancasila” itu.

Kemudahan terjadinya kebakaran itu pun hampir merata untuk seluruh wilayah Kalteng yang terdiri dari 13 kabupaten dan 1 kota.

Berdasar pantauan di laman resmi BMKG di https://bmkgpalangkaraya.com/karhutla/fine-fuel-moisture-code selama lima hari ke depan pada 10-14 Agustus lebih dari 90% wilayah Kalteng berwarna merah yang artinya rawan kebakaran.

Namun khusus pada Minggu (11/8) Wilayah Kalteng berwarna hijau yang artinya potensi terjadinya karhutla tak semudah menurun dari hari lainnya.

Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan pembakaran lahan dan hutan terutama di wilayah gambut karena sangat sulit dipadamkan.

Saat ini sejumlah wilayah di Kalimantan Tengah mulai diselimuti kabut asap akibat maraknya kebakaran hutan dan lahan. Salah satunya di Kota Palangka Raya.

Kabut asap yang terus menyelimuti wilayah Kota Palangka Raya juga berimbas pada menurunnya jarak pandang di kota setempat hanya 1,500 meter.

“Terhitung sejak pukul 07.00-13.30 WIB siang ini jarak pandang di wilayah Palangka Raya berkisar antara 1.500 meter-4.000 meter,” kata Ika Priti.

Baca Juga: Rooswandi Salem Pimpin Apel Gabungan Penyerahan Satgas Karhutla

Sumber: Antara
Editor: Aprianoor



Komentar
Banner
Banner