bakabar.com, BANJARMASIN - Sidang paripurna pembentukan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) DPRD Banjarmasin sempat kisruh, Selasa (1/10). Itu lantaran ulah Sukrowardi mempertontonkan protes keras ketika perwakilan Fraksi Golkar mau membacakan susunan AKD partai beringin di dewan kota ini.
Sukrowardi yang dipercaya memegang jabatan sebagai Ketua Fraksi Partai Golkar menilai susunan AKD fraksinya yang akan dibacakan tidak sah. Sebab ia sebagai ketua fraksi tak dilibatkan. Bahkan tanda tangan pengesahan AKD hanya diteken Wakil Ketua Fraksi Golkar DPRD Banjarmasin, Matnoor Ali.
Kejadian memalukan itu mengundang reaksi Ketua Harian DPD Partai Golkar Kalsel, H Supian HK. Menurut Supian HK, jika Sukrowardi tak manut dengan aturan main partai, pihaknya siap menjatuhkan sanksi.
“Kalau tak mau mengikuti aturan partai itu ada sanksinya. Sanksi terparah ia (Sukrowardi) tidak lagi menduduki jabatan sebagai ketua fraksi,” kata Supian HK, Rabu (2/10) sore.
Ketua DPRD Kalsel ini memastikan pihaknya dalam waktu dekat akan mengambil sikap tegas atas ulah Sukrowardi.
Seperti diberitakan sebelumnya, saat perwakilan Fraksi Partai Golkar mau menyampaikan usulan AKD, Sukrowardi mengacungkan jari tanda interupsi. Dihadapan unsur pimpinan DPRD Banjarmasin ia memastikan AKD dari Fraksi Partai Golkar yang mau disampaikan tidak sah.
Melihat perdebatan itu, Ketua DPRD Banjarmasin Harry Wijaya pun menghentikan paripurna. Setelah waktu penundaan paripurna selama 30 menit habis, seluruh anggota dewan kembali untuk bersiap melanjutkan pembacaan susunan AKD.
Lagi-lagi Sukrowardi berulah, ia tetap menolak susunan AKD Golkar yang siap dibacakan. Karena tak berkesudahan, Ketua DPRD Banjarmasin menunda paripurna hingga hari ini, Rabu (2/10).
Baca Juga: AKD DPRD Banjarmasin Akhirnya Terbentuk, Sukhrowardi 'Dihargai'
Baca Juga: Polemik di Tubuh Golkar; Sukhrowardi Merasa Tak Dianggap, Hj Ananda: Dia Bukan Pengurus
Reporter: Rizal Khalqi
Editor: Syarif
