Kalsel

Bikin Haru, Sosok Korban Kecelakaan di Jalan Gubernur Subarjo Banjar di Mata Anak Sulung

apahabar.com, BANJARMASIN – Perasaan sedih merundung hati Wulandari, putri sulung mendiang Budiansyah. Tak pernah terbesit di…

Featured-Image
Wulandari (baju putih) putri sulung mendiang Budiansyah, korban kecelakan di Gubernur Subarjo, Kabupaten Banjar, Senin (16/11). Foto-apahabar.com/Riyad Dafhi R

bakabar.com, BANJARMASIN – Perasaan sedih merundung hati Wulandari, putri sulung mendiang Budiansyah.

Tak pernah terbesit di benaknya, kalau ayah yang sangat dicintainya itu meninggal dunia usai mengalami kecelakaan hebat di Jalan Gubernur Subarjo, Desa Malintang Baru, Gambut, Kabupaten Banjar, Senin (16/11) pagi.

Pria berusia 42 tahun itu menghembuskan nafas terakhir setelah sempat diberikan penanganan medis di Rumah Sakit Ulin Banjarmasin. Ia wafat dengan meninggalkan 1 orang istri dan 2 orang anak.

Dengan kejadian yang menimpa ayahnya itu, Wulandari mengaku sangat sedih, sebab, kata dia, mereka sempat berjanji untuk bertemu di Banjarmasin.

“Saya mau ketemu abah. Saya ke Banjarmasin untuk menghadiri acara pernikahan keluarga, kemarin janjian ketemu sama abah. Kemarin ga sempat ketemu karena selisihan, abah pulang pas saya ke Banjarmasin” kata Wulandari.

Di mata Wulandari, semasa hidup, Budi, begitu korban akrab disapa, dikenal sebagai pribadi yang baik dan tak enakan.

“Abah itu orangnya gak pernah bisa nolak,” kata gadis 18 tahun itu lirih.

“Biasanya kalau ditelepon untuk bekerja oleh bosnya, abah pasti mengiyakan, walaupun beliau baru saja istirahat,” lanjutnya.

Seingat Wulandari, pada Kamis (12/11) lalu, Budi baru saja pulang ke rumah, tapi ditelepon oleh bosnya. Kata Wulandari, waktu itu Budi langsung mengiyakan permintaan bosnya itu.

“Kadang abah kurang istirahat, tapi kalau bosnya meminta untuk membawa barang, abah pasti langsung mengiyakan,” katanya.

Lalu, kata Wulandari lagi, ayahnya itu tak pernah mengindahkan permintaan dari dirinya.

“Kalau saya minta uang untuk keperluan, abah pasti ngasih, tidak pernah menolak,” ujarnya.

“Pernah suatu kali, abah itu sudah jalan, tiba-tiba pulang karena keingatan sama saya. Beliau mau kasih uang sama saya,” imbuhnya.

Diwartakan sebelumnya, kecelakaan horor terjadi di Jalan Gubernur Subarjo, Desa Malintang Baru, Gambut, Kabupaten Banjar, Senin (16/11) pagi.

Insiden itu melibatkan antara truk pengangkut pasir asal Palangkaraya dengan truk lainnya. Akibat kejadian itu, satu sopir atas nama Budi, warga asal Palangkaraya kritis.

Teman korban, Adan menuturkan, Budi yang membawa truk pengangkut pasir, menabrak buritan truk yang sedang berhenti di pinggir jalan.

“Dari Palangkaraya ingin menuju ke pelabuhan Trisakti. Di jalan menabrak truk berhenti yang sedang ganti ban,” kata Adan.

Namun, kata Adan lagi, dari informasi yang didapatnya di lokasi kejadian, truk yang sedang mengganti ban itu tidak memasang rambu-rambu. “Kata orang di sana tidak ada rambu-rambunya,” katanya.

Akibat kejadian tersebut, si sopir penabrak pun sempat terhimpit dan terperangkap di dalam ruang setir beberapa waktu.

Korban berhasil diselamatkan usai tim relawan membantu evakuasi.

Adan mengatakan, akibat kecelakaan itu, korban Budi mengalami luka parah di bagian badan hingga paha.

Tabrakan Truk Vs Truk di Jalan Gubernur Subarjo Banjar, Korban Meninggal Dunia

Komentar
Banner
Banner