Hot Borneo

BI Bakal Ajak UMKM Berkualitas Kalsel ke Jepang

apahabar.com, BANJARMASIN – Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (GBBI) di Kalsel sukses. Untuk meningkatkan pasar menembus…

Featured-Image
Kepala Kantor Bank Indonesia Kalimantan Selatan, Imam Subarkah. Foto-Istimewa

bakabar.com, BANJARMASIN – Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (GBBI) di Kalsel sukses.

Untuk meningkatkan pasar menembus ekspor dan menjaring investasi, Bank Indonesia bakal pamerkan hasil produksi UMKM unggulan ke Jepang.

Kepala Kantor Bank Indonesia Kalimantan Selatan, Imam Subarkah mengatakan, upaya itu adalah tindaklanjut BI setelah GBBI Kalsel yang digelar 22-24 di Siring 0 Kilometer Banjarmasin.

Acara bertajuk Program Akselerasi UMKM Berorientasi Ekspor BORNEO (PAMOR BORNEO) recananya digelar di Jepang bulan Agustus 2022.

“Semacam promosi produk Kalsel ke masyarakat Jepang, termasuk juga mengundang investasi ke Kalsel,” ujarnya.

Rencana tindak lanjut lainnya dari BI, diantaranya pendampingan peningkatan kualitas produk UMKM unggulan dan mendorong terciptanya industri fashion berbasis UMKM Kalsel bekerja sama dengan berbagai pihak fashion designer dan top brand nasional.

Selanjutnya, mendorong pendampingan business matching UMKM Kalsel dengan pasar retail modern dan optimalisasi pemanfaatan e-commerce.

Saat ini, kata Imam, COVID-19 sudah terkendali, setelah sekian lama melambat karena pandemi Gernas BBI adalah momentum kebangkitan ekonomi Kalsel.

“Saya harapkan ini terus berlanjut melalui program program yang bisa menumbuhkan ekonomi” ujarnya lagi.

Perayaan puncak Gernas BBI bertema “Jelajahi Warna-Warni Kalimantan Selatan”, yang diselenggarakan pada 22-24 Juli di Taman Siring 0 KM Banjarmasin itu hari ini secara resmi ditutup.

Terdapat 67 UMKM unggulan yang dipilih oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan, pemerintah provinsi dan Bank Indonesia perwakilan Kalsel dalam Expo UMKM itu.

Selain itu ada 600 UMKM dari 13 kabupaten kota, yang juga ikut mengisi Gernas BBI Kalsel.

Selama tiga hari perayaan, Pemprov Kalsel mencatat ada Rp500 juta transaksi baik online maupun offline.



Komentar
Banner
Banner