Kalsel

Berupaya Unggul dan Terkemuka, STIE Indonesia Jalin Kerja Sama dengan Kampus di Luar Kalsel

apahabar.com, BANJARMASIN – Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Indonesia Banjarmasin mengambil langkah penting untuk menjadi Perguruan…

Featured-Image
Workshop kiat-kiat publikasi dan penelitian pengembangan serta sosialisasi Program Doktor Ilmu Ekonomi (PDIE) FEB UNS Surakarta, Selasa (11/2).Foto-Istimewa

bakabar.com, BANJARMASIN – Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Indonesia Banjarmasin mengambil langkah penting untuk menjadi Perguruan Tinggi (PT) unggul dan terkemuka.

Kali ini, PT yang berlokasi di Jalan Hasan Basri ini menjalin kerjasama dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Sebelah Maret (UNS) Surakarta.

Rangkaian kerjasama itu di antaranya dengan menggelar Workshop Kiat-Kiat Publikasi dan Penelitian Pengembangan Serta Sosialisasi Program Doktor Ilmu Ekonomi (PDIE) FEB UNS Surakarta. Kegiatan dilaksanakan di kampus STIE Indonesia Banjarmasin, Selasa (11/2).

Ketua STIE Indonesia Banjarmasin, Yanuar Bachtiar menerangan kegiatan tersebut merupakan bentuk kerjasama pihaknya dengan FEB UNS Surakarta untuk menghadapi tantangan ke depan.

PT yang berkiprah tahun 1974 ini berpandangan bahwa terdapat dua tantangan penting yang sekarang paling mengemuka. Perguruan tinggi wajib unggul dalam bidang penelitian dan peningkatan kapasitas SDM dosen.

“Mudah-mudahan tahun ini atau tahun depan akan ada penelitian Dosen kita yang menembus Hibah Nasional dari Dikti,” ujarnya.

Adapun STIE Indonesia sudah menjalin kerjasama dengan beberapa perguruan tinggi, di antaranya Universitas Hasanuddin, Universitas Merdeka Malang, dan Universitas Negeri Jakarta.

Kerjasama tersebut, lanjut dia, dalam hal mengirim tenaga pendidik STIE Indonesia Banjarmasin untuk melanjutkan program studi jenjang pendidikan Strata-3 atau Doktor.
Dosen, menurutnya wajib melakukan publikasi ilmiah.

Melalui karya itu, seorang dosen dapat membangun budaya akademik yang baik, seperti terbiasa melakukan riset dengan baik dan menguasai teknik menulis ilmiah.

“Setiap dosen ditantang bukan hanya memproduksi karya ilmiah, tetapi juga dituntut mendiseminasikan karya-karya itu,” pungkasnya.

STIE Indonesia Banjarmasin memiliki dosen yang sudah meraih gelar Doktor hampir mencapai 40 persen. Kendati demikian, ia merasa bersyukur dengan capaian tersebut.

Dalam waktu dekat, sambung dia, akan bertambah 3 orang Doktor STIE Indonesia Banjarmasin yang selesai pendidikan di Universitas Negeri Malang.

Diketahui, seorang dosen meraih gelar doktor dengan cara mempublikasikan hasil kajian ilmiah di jurnal internasional. Demikian supaya lembaga tersebut bisa terangkat dengan capaian dosennya.

“Itu paling banyak rektor kepala dan ada beberapa asisten ahli, tapi mereka semua memiliki sertifikat dosen,” terangnya.

Ketua program doktor Ilmu Ekonomi FEBUNSRahmawati berkata STIE Indonesia Banjarmasin merupakan tempat pertama yang dikunjungi di Pulau Kalimantan. Setiap tahun kegiatan sosialisasi program Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNS Surakarta dilaksanakan.

“Kita menggunakan kurikulum sesuai aturan Dikti, dosen itu harus mempunyai karya ilmiah yang dipublikasikan di jurnal internasional,” tuturnya.

Di kegiatan itu, ia berencana menularkan kemampuan tersebut untuk dosen STIE Indonesia Banjarmasin. Baik juga untuk dosen di luar kampus tersebut.

“Kita buka untuk yang lain juga, karena kita menerima mahasiswa setahun sekali,” tegasnya.

Baca Juga: Aksi Unjuk Rasa di Pengadilan Tipikor Banjarmasin, Puluhan Personil Polisi Diturunkan

Baca Juga: Cari Tahu Tentang Pengelolaan Aset,Wakil Rakyat Madiun Sambangi DPRD Banjarmasin

Reporter: Bahaudin Qusairi
Editor: Muhammad Bulkini



Komentar
Banner
Banner