bakabar.com, BANJARMASIN - Setiap tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan. Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan, umat Islam dianjurkan untuk memanjatkan doa. Selain itu, mendoakan pahlawan merupakan perilaku dan suri tauladan yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.
"Kita diperintahkan untuk mengingat jasa orang terdahulu. Rasulullah pernah berziarah ke makamnya para syuhada di perang Badar, perang Uhud Rasulullah hadir dan mendoakan mereka," kata KH Wahyul Afif Al-Ghafiqi dilansir dari CNNIndonesia.com, Kamis (10/11).
Dalam Islam para pejuang mendapat sebutan khusus yakni syahid untuk laki-laki dan syahidah untuk perempuan. Sementara, orang yang meninggal karena berjuang di jalan Allah SWT disebut dengan syuhada.
Para pahlawan di Indonesia yang beragama Islam juga dapat dijuluki sebagai syuhada. Wahyul pun mengatakan bahwa sebagian besar pahlawan di Indonesia merupakan seorang muslim. Bahkan, pada pertempuran 10 November di Surabaya mayoritasnya merupakan para pejuang yang beragama Islam dan berasal dari kalangan santri.
"Pahlawan itu dalam Islam ada kekhususan posisi karena mereka ini adalah orang yang berani mengorbankan jiwa raga serta memberikan apa yang dimilikinya untuk kecintaannya pada Allah SWT dan rasulnya," tutur Wahyul.
"Bahkan jasadnya itu tidak harus dimandikan, darah yang mengucur dan bajunya menjadi saksi bahwa dia adalah pejuang," sambungnya.
Mendoakan pahlawan berarti sama dengan berterima kasih atas jasa pahlawan. Menurut Wahyul, tanpa jasa pahlawan, Indonesia tak bisa ada di posisi saat ini.
Allah SWT akan membalas orang-orang yang mendoakan para Rasul dan pejuang di jalan Allah SWT. Selain itu, doa di hari pahlawan juga sebaiknya diikuti dengan meneladani sikap para pahlawan yang rela berkorban.
"Ini patut kita teladani jiwa heroisme dan semangat memberikan keseluruhan jiwa dan raga untuk bangsa dan negara," tutupnya.
