Kalsel

Bengis Saat Beraksi, 3 Penganiaya Brutal ABG di Banjarmasin Nangis di Kantor Polisi

apahabar.com, BANJARMASIN – Bengis saat beraksi, 3 pelaku penganiayaan brutal seorang anak baru gede (ABG) di…

Featured-Image
Tiga pelaku penganiayaan brutal seorang ABG di Banjarmasin diamankan tim gabungan, Kamis malam. Foto: Istimewa

bakabar.com, BANJARMASIN – Bengis saat beraksi, 3 pelaku penganiayaan brutal seorang anak baru gede (ABG) di Hotel Rindang menangis di kantor polisi. Ketiganya masih di bawah umur.

Jumat siang tadi (29/1) mereka semua dihadirkan ke hadapan awak media.

Ketiganya diamankan bersama seorang pria oleh personel gabungan dari Jatanras Polresta Banjarmasin, Buser Polsek Banjarmasin Tengah, Subdit Cyber Ditreskrimsus Polda Kalsel dan Subdit III Jatanras Polda Kalsel di tempat yang berbeda, Kamis (28/1) kemarin.

Belakangan, dari hasil pendalaman polisi, si lelaki rupanya tidak terlibat aksi penganiayaan apa pun.

Adapun pelaku yang diamankan, antara lain AIS alias AN (14) FIT alias FTR (16) dan AM alias RM (15).

“AIS alias AN kita amankan di kawasan Ampera, Banjarmasin Barat, FIT alias FTR diamankan di kawasan Antasan Rade, Banjarmasin Barat dan AM alias RM diamankan di Kecamatan Tamban, Barito Kuala,” kata Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin, Kompol Alfian Tri Permadi.

Motif Penganiayaan

img

Tiga pelaku penganiayaan brutal seorang ABG di Banjarmasin diamankan tim gabungan, Kamis malam. Foto: Istimewa

Dari pengakuan ketiganya, motif yang melatar belakangi kejadian tersebut adalah dendam karena cemburu.

Diduga korban yang berinisial ARD (17) — sebelumnya disebut AN –sering mengirim pesan singkat kepada teman pria salah satu pelaku.

Selain itu penyebab lain kemarahan para pelaku ialah karena korban sering memakai baju para pelaku tanpa izin.

“Pelaku kesal lantaran korban sering memakai baju milik mereka. Selain itu juga persoalan teman dekat lelaki pelaku AM alias RM ketahuan pernah berkirim pesan dengan korban, sehingga dia cemburu,” kata Kasat.

Untuk dugaan pelaku yang ingin ‘menjual’ korban, Kasat masih melakukan pendalaman.

“Dugaan prostitusi sedang kita dalami,” katanya.

Sebelumnya, penganiayaan bermula saat para pelaku dan korban yang memang berteman membuka sebuah kamar di Homestay Rindang Jalan Hasanuddin, Kelurahan Kertak Baru Ulu, Banjarmasin Tengah, Sabtu (24/1) malam.

Atas perbuatannya para pelaku dijerat dengan Pasal 80 Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang perlindungan anak dan Pasal 170 KUHP tentang penganiayaan dan pengeroyokan. Ancaman hukuman 5 tahun.

Sambil terisak, pelaku AM alias RM pelaku utama mengakui jika kedatangan mereka di hotel tersebut memang untuk melakukan praktik prostitusi.

“Iya, untuk itu,” katanya terisak.

Diwartakan sebelumnya, korban merupakan ARD, 17 tahun. Ia warga Kelayan. Beberapa hari berselang usai penganiayaan, korban ditemani orang tuanya melapor ke Polresta Banjarmasin.

Selain mengalami luka lebam di bagian wajah, korban juga mengalami trauma.

ARD bilang baru kenal dengan para pelaku.

Menurutnya, penganiayaan itu dilatari oleh beberapa sebab. Antara lain, soal baju, lelaki hingga korban yang tidak mau ‘dijual’ oleh pelaku.

Selengkapnya di Halaman Selanjutnya:

Motif Penganiayaan Brutal ABG di Hotel Banjarmasin: Korban Menolak Dijual!

Video perundungan disertai penganiayaan ARD viral di jagat dunia maya sejak Kamis pagi tadi (28/10).

Video berdurasi 29 detik itu memperlihatkan dua wanita menganiaya seorang wanita berambut panjang di pojok kamar. Satunya lagi asyik merekam.

Tampak tak berdaya, wanita berambut panjang itu hanya duduk menutupi wajahnya yang berkali-kali ditendang dan dipukuli oleh wanita berambut sedikit pirang berbaju biru itu.

Entah siapa pengunggahnya, video itu secepat kilat viral di Facebook dan grup-grup medsos. Terselip secuil keterangan. Dari tangkapan layar warganet, penganiayaan itu disebut berlangsung di sebuah hotel di Banjarmasin Tengah.

Untuk memastikan kebenaran, bakabar.com menelusuri satu per satu hotel kelas melati di kawasan tengah kota.

"Ya betul di sini. Kejadian itu terjadi pada tanggal 24 Januari lalu," ujar salah satu penjaga Hotel Rindang Stay kepada bakabar.com, Kamis siang.

Aksi amoral itu berlangsung saat malam hari. Sekitar pukul 22.00 Wita. Tepatnya, di salah satu kamar lantai dua hotel.

Komentar
Banner
Banner