Bell's Palsy

Bell’s Palsy, Muncul Tiba-tiba dan Bisa Lumpuhkan Wajah

Bell’s Palsy tak bisa dibiarkan. Jangan self diagnose dan wajib konsultasi ke dokter.

Featured-Image
Penyebab Bell's Palsy. Foto: Qoctor.

apahabar, JAKARTA – Bell’s Palsy merupakan masalah saraf yang menyebabkan kelemahan atau kelumpuhan otot di salah satu sisi wajah. Bell’s Palsy tak bisa dibiarkan. Jangan self diagnose dan wajib konsultasi ke dokter. 

Kondisi ini bisa disebabkan oleh pembengkakan dan peradangan pada saraf fasialis, yaitu saraf mengontrol otot di satu sisi wajah. Hal tersebut bisa disebabkan akibat reaksi setelah adanya infeksi virus.

Penyebab dari kerusakan saraf ini belum diketahui secara pasti, namun banyak peneliti medis yang percaya bahwa kemungkinan besar dipicu oleh infeksi virus dan bakteri.

"Bell's Palsy adalah penyebab paling umum dari kelumpuhan wajah yang kita lihat pada orang dewasa. Penyebabnya masih belum jelas, namun menurut kami ini adalah reaktivitas virus herpes yang menyebabkan luka dingin," ucap ahli bedah plastik wajah dan rekonstruksi, Sam Oyer, MD. melansir dari UVA Health.

Beberapa virus dan bakteri yang berkaitan dengan Bell’s Palsy seperti Herpes simpleks, HIV, Sarkoidosis, Herpes zoster, Virus Epstein-Barr, Penyakit Lyme.

Menurut Institut Nasional Gangguan Neurologis dan Stroke, peradangan pada saraf wajah mengurangi aliran darah dan oksigen ke sel-sel saraf. Kerusakan pada saraf fasialis dapat menyebabkan kelumpuhan otot wajah.

Dalam kebanyakan kasus, Bell’s Palsy bersifat sementara dan dapat membaik dalam beberapa minggu.

Gejalanya bervariasi berdasarkan tingkat keparahannya. Semakin tinggi peradangannya maka kelumpuhannya akan semakin parah.

Gejala Bell’s Palsy muncul secara tiba-tiba, seperti ketika Anda tidak bisa tersenyum di satu sisi wajah, kesulitan untuk berbicara dengan jelas, atau ketika merasakan nyeri pada wajah sebelum terjadi kelumpuhan.

Sekitar 8 dari 10 orang, gejala tersebut dapat membaik dalam waktu sekitar 3 minggu, dan akan hilang sekitar 2 sampai 3 bulan. Namun pada beberapa kasus, gejala Bell’s Palsy tidak pernah hilang.

Jika gejalanya tidak membaik dalam beberapa minggu segera hubungi dokter. Apabila mengidap gejala yang muncul tiba-tiba namun terjadi pada kedua sisi wajah kemungkinan mengidap penyakit lain selain Bell’s Palsy.

Seseorang yang berpotensi terkena Bell’s Palsy adalah ibu hamil, mengidap diabetes, menderita infeksi paru-paru, dan telah memiliki riwayat Bell’s Palsy.

Gejala penyakit ini mirip dengan kondisi serius lainnya seperti stroke atau tumor otak. Sehingga meskipun sudah mengetahui gejala-gejala dari Bell’s Palsy tidak boleh melakukan diagnose sendiri dan tetap harus berkonsultasi dengan dokter.

Editor
Komentar
Banner
Banner