bakabar.com, BANJARBARU - Kendati musim hujan 2024 datang lebih lambat, luasan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kalimantan Selatan jauh menurun dibanding 2023.
Berdasarkan catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel, karhutla sepanjang 2024 hanya sekitar 650 hektare. Sementara setahun sebelumnya, luasan yang terbakar mencapai 2.000 hektare.
"Penyebab penurunan adalah mitigasi yang lebih efektif dan menyeluruh antara semua pihak," papar Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kalsel, Bambang Dedi Mulyadi, Jumat (25/10).
"Pengalaman 2023 juga menjadi pelajaran berarti. Kemudian keterlibatan masyarakat melalui sosialisasi bahaya karhutla ke RT-RT juga banyak berperan," imbuhnya.
Kemudian Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) yang dilakukan lebih dini sebelum cuaca ekstrem, juga cukup membantu pembasahan hutan dan lahan berpotensi terbakar ketika kemarau.
"Kemudian bantuan berupa 4 unit helikopter BNPB yang datang lebih cepat, juga efektif mengendalikan karhutla. Terlebih 40 persen lebih lahan gambut yang terbakar berada di titik yang sulit dijangkau satgas darat," tutup Bambang.