Peristiwa & Hukum

Begini Pengakuan Siswa Tentang Sopir Bus Sekolah Tabrak Pemotor di Sampit

Dari pengakuan sejumlah siswa korban bus sekolah, Sopir bus baru bekerja sekitar dua bulan, dan juga sering mabuk saat mengantar jemput para siswa sekolah.

Featured-Image
Sejumlah siswa yang menjadi korban kecelakaan bus sekolah, sedang diberikan perawatan oleh tenaga kesehatan ruang UGD RSUD dr Murjani Sampit. Senin (22/1/2024)- apahabar.com/Ilhamsyah Hadi

bakabar.com, SAMPIT - Fakta baru tentang insiden bus sekolah yang menabrak pemotor di Sampit diungkap siswa yang berada di bus tersebut. Fakta itu mengungkap siapa sosok sopir bus tersebut dan kebiasaan buruknya.

Siswa berinisial A (13) itu mengungkapkan bahwa sopir yang bersangkutan baru bekerja selama kurang lebih dua bulan. Sopir baru itu sering terlihat mabuk ketika antar jemput para siswa dari Kilometer 18, PT MAP Selatan, Desa Simpur, Kecamatan Kota Besi, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalteng.

"Sekitar dua bulanan sopir ini antar jemput kami sekolah," kata A yang juga menjadi korban dari insiden tabrakan tersebut, Senin (22/1/2024).

"Kita takut kenapa-napa, Jumat kemarin juga mabuk, tapi kami tidak berani juga lapor sama guru," ucap A.

Dalam insiden tersebut, A mengakui saat bus menabrak seorang pengendara dan berhenti menghantam pohon, dirinya sempat terpental keluar bus, karena posisinya duduk di depan tidak jauh dari sopir.

Beruntung, A selamat dalam kejadian itu dan juga tidak mengalami luka serius, hanya merasa memar di bagian kaki dan tangan.

"Saya terpental keluar lewat kaca depan mobil yang pecah menabrak pohon," jelasnya.

Sebelum kejadian, sejumlah siswa juga sempat menegur sopir yang akrab di panggil Amat, agar pelan-pelan membawa mobil, namun peringatan dari para siswa tidak diindahkan sang sopir, dan insiden kecelakaan itu pun tak bisa terelakkan.

Saat kejadian, bus sekolah membawa sekitar 34 orang siswa dari SMPN 8 Sampit dan SMAN 4 Sampit. Mereka merupakan anak-anak yang tinggal di perusahaan perkebunan PT MAP Selatan, Desa Simpur Km 18 jalan Jenderal Sudirman.

Dalam insiden tersebut, seorang pengendara sepeda motor, Slamet (57) yang berprofesi sebagai tukang servis kipas angin keliling, warga Perumahan Pendawa Km 4 tewas terlindas bus.

Jenazah Slamet sempat dilarikan ke ruang UGD RSUD dr Murjani Sampit, namun akibat luka yang sangat serius nyawanya pun tidak tertolong.

Selain itu, pada peristiwa itu sejumlah siswa juga mengalami luka, lima orang di antaranya terpaksa menjalani rawat inap di rumah sakit, karena mengalami luka sedikit serius.

Kasus ini telah ditangani Satuan Lalu Lintas Polres Kotim. Sopir bus masih menjalani pemeriksaan intensif oleh petugas atas kejadian yang merenggut korban jiwa itu.

Seperti diberitakan sebelumnya, kecelakaan hebat ini membuat pengguna jalan dan warga sekitar jalan Jenderal Sudirman Km 3, tepatnya di depan Islamic Center geger.

Pasalnya mobil bus tiba-tiba oleng masuk kearah jalan berlawanan dan menabrak orang, kemudian menabrak pohon pinggir jalan.

Akibat insiden itu, seorang pengendara tewas terlindas, sedangkan mobil bus alami ringsek di bagian depan.

Peristiwa ini sempat menjadi perhatian para pengguna jalan hingga membuat arus lalu lintas terganggu.

Editor


Komentar
Banner
Banner