bakabar.com, BANJARMASIN – Sederet fakta baru terungkap dari penangkapan Irwanto, pelaku begal sadis di Gunung Kayangan, Pelaihari, Kalimantan Selatan.
Usai menemui sang pacar, Irwanto rupanya berencana menuju Bali untuk melakukan aksi begal serupa.
Irwanto merupakan rekan Suryanto yang lebih dulu ditangkap di Satui, Kabupaten Tanah Bumbu, Selasa 24 November lalu.
“Dua-duanya residivis baru keluar satu bulan yang lalu,” kata Wakil Direktur Reskrimum Polda Kalsel, AKBP Suhasto, didamping Kasubdit III Jatanras, AKBP Andy Rahmansyah, Rabu (2/12) siang.
Dari pengakuan Suryanto, Irwanto merupakan residivis kasus pencurian dengan pemberatan.
Suryanto sendiri residivis kasus pembunuhan yang pernah menjalani hukuman selama 12 tahun penjara.
Keduanya saling kenal saat bersama-sama menjalani hukuman di Lapas Tanjung, Kabupaten Tabalong.
Kini, keduanya terancam pasal berlapis, yakni 338KUHP, 340, 339 dan 365 terkait perampokan disertai pembunuhan.
Sesuai pasal tersebut, keduanya terancam hukuman minimal penjara 20 tahun hingga seumur hidup.
Sebagai pengingat, pelaku telah membunuh seorang sopir travel dan merampok mobilnya.
Penyelidikan terbaru, rupanya kedua pelaku tak hanya mendapat untung Rp600 ribu dari dua kali aksinya.
Laporan yang diterima Ditreskrimum Polda Kalsel, bahwa korban juga kehilangan duit sebesar Rp 2,2 juta.
Diduga kuat duit itu dirampas pelaku dari Ahmadi, korban yang meregang nyawa karena dibunuh.
“Pada saat dilaporkan itu diketahui bahwa korban meninggal. Kemudian ada kehilangan uang sejumlah Rp2,2 juta. Jadi kita kenakan pasal 365 juga,” ujar AKBP Suhasto.
Kronologis Penangkapan
Siang tadi, Irwanto pelaku begal sadis di Gunung Kayangan, Pelaihari yang buron ke Banyuwangi tiba di Markas Polda Kalsel, Rabu (2/12).
Pelaku diringkus Tim Macan Kalsel dibantu Tim Resmob Polda Jawa Timur dan Resmob Polresta Banyuwangi di Desa Klatak Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, 28 November.
Untuk menangkap keduanya, petugas gabungan terpaksa melepaskan tembakan ke kaki mereka.
“Melawan saat diamankan,” ujar AKBP Andy.
Irwanto diringkus di tempat persembunyiannya di sebuah indekos Jalan Bawean, Desa Klatak, Banyuwangi.
Begal sadis ini sempat-sempatnya menemui sang kekasih yang tinggal di Banyuwangi.
“Persembunyiannya antara Purbolinggo dan Banyuwangi. Karena dia di Banyuwangi itu ada pacarnya,” timpal Andy.
Melalui penyelidikan mendalam, keberadaan Irwanto berhasil diendus berkat bantuan jajaran Polda Jawa Timur.
“Kemudian kita lidik, tim dari Kalsel Buser Jatim, Polres Banyuwangi akhirnya ditemukanlah Irwanto ini di sebuah kost-kostan di Desa Klatak,” kata
Namun tak mudah membekuk rekan Suryanto ini. Sempat melawan saat diringkus, sebutir timah panas dari tembakan terukur petugas bersarang di kaki Irwanto.
Serangkaian pembegalan dilakukan keduanya di kawasan Gunung Kayangan, Kota Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, awal November kemarin.
Korban Ahmadi ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di Desa Kuningan, Kecamatan Jorong, Kabupaten Tanah Laut. Jasadnya sulit dikenali.
“Korban dibunuh lalu mobilnya dibawa kabur,” ujar AKBP Andy.
Tak hanya itu. Sebelum membegal Ahmadi, kedua pelaku rupanya juga melakukan aksi yang sama kepada Dwi Hartono, 6 hari sebelumnya.
Modus pelaku berpura-pura memesan mobil travel beserta sopirnya dengan cara menelepon pemilik travel untuk dijemput dan diantarkan ke suatu tempat.
Dwi lantas menjemput kedua pemesan travel di depan Kompleks Wengga, Banjarbaru untuk tujuan Satui, Kabupaten Tanah Bumbu.
Di tengah perjalanan saat berhenti, pelaku mengalungkan seutas tali ke leher korban dan menghunuskan pisau ke leher.
Namun korban menepisnya, sehingga mengakibatkan luka di telapak tangan kanan dan korban. Beruntung Dwi berhasil selamat usai kabur ke semak-semak.