bakabar.com, BANJARMASIN – Bayi berusia 5 bulan di Kota Banjarmasin mengalami gagal ginjal setelah dilahirkan ibunya.
Kini, warga Sungai Miai tersebut sudah menjalani perawatan insentif di RSUD Ansyari Saleh Banjarmasin selama 1 bulan.
Ibundanya Raudah (36) menerangkan anak keempatnya tersebut mengalami ginjal bocor, dan paru-paru. Kondisi tersebut mengharuskan sang anak untuk terus menggunakan oksigen.
"Ini menunggu kepastian ada oksigen, karena harus pakai oksigen," katanya.
Buah hatinya tersebut juga lahir prematur dengan berat 1,2 kilogram. Ia tidak sendiri, tapi bersama saudara kembarnya.
Namun kembarannya tidak mampu bertahan dan dilaporkan meninggal dunia.
"Dia terlahir kembar, namun satunya sudah meninggal dunia sesudah pulang ke rumah beberapa hari," ujarnya.
Dalam kesehariannya, Raudah hanyalah seorang penjual roti gembung di depan rumah. Sedangkan untuk suaminya tidak bekerja.
"Sehari-hari berjualan roti depan rumah, tapi semenjak anak masuk rumah sakit jadi tidak ada kerjaan," terangnya.
Sempat bingung akan biaya perawatan sang anak, kini Raudah cukup terbantu dengan adanya BPJS gratis dan Jamkesda yang ia miliki.
Karena sebelumnya, ia memiliki tunggakan pembayaran BPJS lantaran tidak memiliki biaya untuk membayar.
"Sekarang untuk biaya medis sudah ada yang bayar, jadi tinggal biaya kesehariannya saja," ungkap Raudah.
Dijelaskan oleh Raudah bahwa dari ke empat anaknya terlahir dengan normal dan tidak memiliki riwayat penyakit bawaan. Sehingga hanya anak ke empat yang mengalami ginjal bocor serta beberapa penyakit penyerta lainnya.
"Tidak ada riwayat sakit apa-apa," bebernya.
Lurah Sei Miai, Gusti Ikromi Akbar menyebutkan bahwa mulai memberikan bantuan berupa sembako untuk kehidupan sehari-hari.
"Sudah kita jenguk dan kita berikan bantuan kebutuhan sehari-harinya, karena kondisi kedua orang tuanya yang tidak bekerja sebab harus fokus menjaga anaknya di rumah sakit," pungkasnya.