bakabar.com, MAGELANG – Tak hanya membantu Barito Putera mengalahkan Persiraja, Jumat (19/11), Rafael Oliveira alias Rafinha juga masuk buku rekor Liga 1 atas gol cepat yang dicetak.
Barito mengalahkan Persiraja dengan skor 4-1 dalam lanjutan BRI Liga 1 di Stadion Moch Subroto, Magelang.
Rafael mencetak brace alias dua gol. Sedangkan dua gol lain Laskar Antasari dilesakkan Aleksandar Rakic dan Bagas Kaffa.
Kunci kemenangan Barito tampaknya adalah gol cepat Rafael yang dibukukan di menit 1, tepatnya dengan rincian waktu 1 menit 01 detik.
Gol tersebut diawali keberhasilan Aleksandar Rakic merebut bola dari kaki Leo Lelis, lalu diumpankan kepada Bayu Pradana.
Tanpa mengontrol lebih dulu, Bayu melepas umpan terobosan yang dikejar Rafael. Setelah berlari hampir sejauh 20 meter, pemain Brasil itu mencetak gol dengan sepakan dari sudut sempit.
Tidak hanya membuka keunggulan Barito di partai pembuka seri tiga, gol Rafael menjadi yang tercepat di BRI Liga 1 musim 2021/2022.
Sebelumnya rekor gol tercepat dimiliki striker Arema FC, Muhammad Rafli, ketika menjebol gawang Persiraja dalam skema bola mati di menit 3.
Catatan 1 menit 01 detik juga menjadi rekor tercepat, setelah Liga Indonesia menganut format Liga 1 sejak musim 2017.
Namun demikian, rekor gol tercepat sejak era Liga Super masih dipegang Pedro Javier di musim 2012.
Seperti dilansir BolaSport, mantan pemain Persija Jakarta itu mencetak gol di detik 11, ketika menghadapi PSAP Sigli, 18 April 2012.
Gol tersebut tercipta tak lama setelah wasit meniup peluit tanda kickoff. Pedro langsung berlari ke zona kota penalti lawan, lalu menyelesaikan umpan silang yang dilepaskan Ramdani Lestaluhu.
Pedro pun berhasil memecahkan rekor gol tercepat Saktiawan Sinaga yang bertahan tiga tahun. Ketika membela Persik Kediri di musim 2009, Saktiawan menjebol gawang PTK di detik 29.
Meski begitu, rekor Pedro dapat didekati gol Suhandi yang memperkuat PS TNI melawan Persela Lamongan di musim 2016.
Suhandi berhasil mencetak gol di detik 11,57. Sampai sekarang gol-gol dalam hitungan detik ini belum dapat dipecahkan.