bakabar.com, BARABAI – Rencana kedatangan Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk mengunjungi desa terdampak pascabanjir di Hulu Sungai Tengah (HST) batal.
Meski batal, Presiden menitipkan 1.000 paket bantuan untuk korban terdampak banjir dan tanah longsor. Khususnya bagi warga di Kecamatan Batu Benawa dan Hantakan, daerah terparah akibat banjir bandang 13 Januari 2021.
Penyaluran bantuan dari Presiden atau Banpres itu dilakukan Bhabinkamtibmas Polres HST dan Babinsa Kodim 1002 Barabai.
“Ada 50 personel gabungan yang menyalurkan Banpres ini,” kata Kapolres HST, AKBP Danang Widaryanto usai melepas penyaluran bantuan bersama Dandim Letkol Inf Muh Ishak H Baharuddin di Makodim 1002/Barabai, Kamis (18/2).
Mulai dari Kodim, lanjut Danang, personel penyaluran langsung menuju Batu Benawa dan Hantakan.
“Banpres ditujukan khusus bagi warga terdampak di sana,” tutup Danang.
Lebih lanjut Dandim Muh Ishak merinci, penyaluran Banpres ditujukan pada 4 desa terdampak banjir dan longsor.
Di Desa Baru-Waki di Batu Benawa, Banpres yang disalurkan sebanyak 462. Kemudian untuk Hantakan ada 3 desa yakni, du Alat 106 paket, Arangani 102 paket dan Datar Ajab 135 paket.
“Paket yang disalurkan sesuai dengan KK yang terdampak musibah banjir dan tanah longsor. Semoga dengan bantuan tersebut dapat meringankan beban warga korban musibah banjir dan tanah longsor," tutup Dandim.
Sebelumnya, rencana kedatangan Pak Jokowi ke HST dipastikan pada 18 Januari 2021 setelah meresmikan Bendungan di Desa Pipitak Jaya Kabupaten Tapin pada hari yang sama.
Belakangan rencana itu batal dengan alasan keamanan RI-1.
“Arahan dari istana, informasi cuaca dari BMKG tidak mendukung untuk Presiden ke HST,” kata Kabag Prokom Setda HST, Aidi Rozain.
Padahal persiapan menyambut kedatangan Jokowi yang dijadwalkan mengunjungi HST pada pukul 13.00 itu telah matang. Sayangnya, setelah tengah hari, BMKG menilai cuaca akan mengganggu perjalanan Presiden Jokowi ke HST.
"Lebih dari jam itu (pukul 13.00) sesuai BMKG, cuaca tidak memungkinkan ke HST, demi keamanan RI-1. Kalau menggunakan jalur darat tidak tembus dengan waktu yang telah direncanakan,” tutup Aidi.