bakabar.com, JAKARTA – Wakil Walikota Jambi, Maulana mengungkapkan masih banyak pemuda yang belum berani memulai usaha.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukannya, para pemuda yang berkumpul justru lebih memilih menjadi bagian dari geng motor. Aktivitas tersebut menurutnya membuang-buang waktu sekaligus tidak produktif.
“Coba jika pemuda-pemuda itu buka usaha, pasti tidak akan sempat mikirin rencana itu,” ujarnya dalam Road to Munas HIPMI XVII di Institut Agama Islam Muhammad Azim, Jambi, Senin (3/10).
Pemuda saat ini jumlahnya mencapai 52 persen dari total jumlah penduduk Indonesia. Dengan jumlah sebesar itu seharusnya pemuda memberikan kontribusi positif bagi Indonesia.
"Jambi sudah melakukan pembinaan sebanyak 60 ribu pemuda untuk menjadi wirausaha. Kalau kita tidak mengoptimalkan setengah penduduk ini, maka kita akan tertinggal,” imbuhnya.
Maulana menerangkan, pemerintah yang saat ini memiliki visi Indonesia Emas 2045 diperlukan jumlah rasio kewirausahaan sebesar 11 persen. Jumlah rasio tersebut merupakan syarat sebagai negara maju.
"Banyak negara maju yang ada saat ini, memiliki rasio wirausahaaan besar, yaitu mencapai angka lebih dari dua digit," kata Maulana.
Maulana mengajak mahasiswa untuk menjadi pengusaha sebagai bentuk kontribusinya dalam meningkatkan rasio wirausahawan sebagau syarat negara maju.
Ia menegaskan proses untuk menjadi wirausaha perlu melalui sejumlah tantangan. Salah satunya perihal motivasi untuk terus bangkit dari kegagalan.
“Jika kalian sudah buka terus belum laku, coba lagi, kalau belum juga coba lagi, terus sampai kalian berhasil. Jadi kita semua sepakat tidak ada usaha yang mudah,” pungkasnya.