bakabar.com, BANJARMASIN – Banjir di Kalimantan Selatan (Kalsel) kini semakin meluas.
Tiga wilayah Hulu Sungai, yakni Utara, Tengah, dan Selatan pun kini sudah mulai merata direndam banjir. Disusul Balangan dan Tabalong.
Data sementara yang dikumpulkan BPBD Kalsel sampai Selasa (30/11) pukul 22.00 Wita, sudah ada 8.636 kk/25.149 jiwa dari 121 desa di 32 kecamatan terdampak.
Banjir berdampak terhadap 7.666 unit rumah. Sehingga membuat 4.490 orang harus mengungsi.
Selain itu pula 110 fasilitas umum seperti rumah ibadah, sekolah dan lainnya serta 10 unit jembatan mengalami rusak.
Laporan BPBD Kalsel, saat ini sejumlah kawasan sudah mengalami sedikit penurunan debit air.
"Di HST, Balangan, Tabalong, HSS sudah ada penurunan tinggi muka air, namun masih ada sebagian wilayah terendam dengan ketinggian bervariasi," tulis BPBD Kalsel dalam keterangannya.
Masih dari sumber yang sama, BPBD Kalsel menyebut banjir terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi di bagian hulu sehingga membuat debit air di bendungan mengalami luapan.
Kepala Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Dinsos Kalsel, Achmadi juga mengonfirmasikan kondisi pusat Kabupaten HST kini mulai mengalami penurunan.
Namun, kondisi tersebut berdampak ke Desa Masiraan dan Jerani Kecamatan Pandawan, HST.
"Air yang dari Barabai turun ke sana," ujarnya kepada bakabar.com, yang memantau lokasi langsung.
Sementara berdasar perkiraan cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) per hari ini, Rabu (1/12), hujan sedang hingga tinggi bakal mengguyur Banjarmasin, Banjar dan Tanah Bumbu.
Oleh karenanya, bukan tidak mungkin banjir masih akan meluas.
"Saat ini kami juga masih siaga 24 jam untuk Kabupaten Banjar," kata Pembina Teknis Tagana Kalsel ini.
Achmadi juga meminta masyarakat di Kalsel agar tidak panik dan tetap sabar. Menurut istilahnya yakni akrab dengan bencana.
Lakukan pengungsian apabila kondisi banjir sudah mulai mengkhawatirkan dan mengganggu aktivitas.
"Kemudian, aliran listrik di rumah nya harap dimatikan agar tidak terjadi korsleting," imbaunya.