bakabar.com, BANJARBARU – Banjir bandang yang melanda Kalimantan Selatan mengakibatkan kerusakan pada sejumlah infrastruktur publik. Dari hitungan sementara terdata, kerugian yang dialami Pemprov Kalsel mencapai Rp985 miliar.
“Masih terus dihitung, ini data belum final karena masih ada kemungkinan bertambah nilainya,” kata Kepala Bidang Penataan Ruang dan Pertanahan Dinas PUPR Kalsel, Muhammad Nursjamsi, belum lama tadi.
Mengacu pada data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel, ada 128 jembatan dan sekitar 1.693 kilometer jalan terdampak akibat banjir. Sebagian rusak, terputus bahkan ada yang tidak bisa diakses oleh kendaraan.
“Sampai akhir Januari tadi terdata kerusakan yang jelas ada 22 ruas dan 5 sub ruas,” lanjutnya
Dipaparkan Sjamsi, jumlah kerusakan sebesar 32,1 persen. Akibat gerusan air, ditemukan juga jembatan dan box culvert yang rusak. Karenanya, Pemprov Kalsel memerlukan anggaran besar untuk memperbaikinya.
“Ini asumsi sementara, teman-teman dari PUPR terus mendata kerusakan yang terjadi akibat banjir,” imbuhnya.
Banjir bandang Kalsel yang merendam 11 kabupaten/kota pada awal Januari 2021 disebut sebagai banjir terbesar dalam 50 tahun terakhir.
Data pada 12 Februari 2021 mengungkap data korban banjir di Kalsel mencapai 633.723 jiwa dan 176.290 KK.
Presiden Jokowi pun sempat meninjau langsung lokasi banjir dan menginstruksikan agar sejumlah fasilitas yang rusak segera diperbaiki.