bakabar.com, BATULICIN - Menteri Agama Republik Indonesia (Menag) Nasaruddin Umar memberikan paparan mengenai pertanggungjawaban seorang pemimpin dalam kegiatan Orientasi Kepemimpinan bagi Kepala Daerah di acara Retreat Kepala Daerah se-Indonesia yang di gelar di Magelang, Rabu (26/2).
Menag menekankan pentingnya meneladani empat sifat kepemimpinan Rasulullah SAW, yaitu Shiddiq (Jujur), Amanah (Dapat Dipercaya), Tabligh (Menyampaikan), dan Fathanah (Cerdas).
"Pemimpin harus memiliki integritas moral, bertanggung jawab, dan dapat dipercaya. Pemimpin juga harus memiliki visi yang jelas, kolaboratif, dan dapat memotivasi orang lain," ujar Menag Nasaruddin Umar.
Selain itu, Menag juga menyoroti pentingnya peran pemimpin sebagai problem solver, yang mampu membaca situasi serta memiliki wawasan luas dalam menghadapi tantangan global dan nasional.
"Kita harus menjadi pemimpin yang dapat menjawab tantangan zaman, memiliki visi yang jelas, dan dapat memotivasi orang lain untuk mencapai tujuan yang sama," tambahnya.
Dengan meneladani empat sifat kepemimpinan Rasulullah SAW, Menag yakin bahwa seorang pemimpin dapat meningkatkan kualitas kepemimpinannya serta menjawab tantangan era modern.
Pemaparan Menag RI tersebut menarik perhatian Bupati Tanah Bumbu (Tanbu), Andi Rudi Latif. Ia terkesan dengan materi mengenai Pengemban Pendidikan Agama yang berfokus pada Toleransi dan Moderasi Beragama berbasis Kurikulum Cinta. Program ini bertujuan menciptakan generasi yang beriman, berakhlak, berwawasan kebangsaan, serta peduli terhadap lingkungan sebagai pondasi dalam membangun masyarakat yang berempati dan menghargai perbedaan.
Bupati menyampaikan dukungannya terhadap program Kementerian Agama ini, yang nantinya akan diintegrasikan ke dalam kurikulum pendidikan agama di sekolah-sekolah dan madrasah. Kurikulum baru ini akan berfokus pada nilai-nilai cinta, toleransi, dan moderasi beragama.
"Program Kemenag ini sangat senada dengan garis besar visi dan misi kita ke depan, yakni menjadikan Bumi Bersujud, Kabupaten Tanah Bumbu yang Maju, Makmur, dan Beradab," ujar Bang Arul, sapaan akrab Bupati.
Lebih lanjut, Bupati juga menyoroti pentingnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kelestarian alam. Menurutnya, konsep ekoteologi dan pendidikan lingkungan harus menjadi bagian dari sistem pendidikan guna menciptakan generasi yang peduli terhadap keberlanjutan lingkungan.
"Ekoteologi dan pendidikan lingkungan sangat penting dalam membentuk generasi yang peduli terhadap alam dan keberlanjutan ekosistem," pungkasnya.