Kalsel

Awasi Siaran TV Nasional, KPID dan ULM Gelar FGD

apahabar.com, BANJARMASIN – Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) bekerja sama dengan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) gelar…

Featured-Image
Komisioner KPI, Yuliandre Darwis. Foto-apahabar.com/Musnita Sari.

bakabar.com, BANJARMASIN – Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) bekerja sama dengan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) gelar Focus Group Discussion (FGD) panel ahli riset indeks kualitas program siaran televisi tahun 2019 di Hotel Mercure Banjarmasin, Selasa (5/10).

“Kita mendiskusikan suatu pandangan terhadap televisi hari ini, apakah kontennya lebih baik atau malah merosot,” ucap Komisioner KPI, Yuliandre Darwis kepada bakabar.com.

Diskusi ini digelar untuk memberikan penilaian terhadap siaran-siaran TV Nasional secara komprehensif. Sehingga dapat mengangkat sesuatu yang substansif dari isi siaran tersebut.

Kegiatan ini diikuti sejumlah tokoh. Mulai dari akademisi, praktisi, hingga seniman Kalsel. Semuanya adalah perwakilan tokoh berdasarkan keilmuan dan pakar yang dipilih oleh ULM bersama KPID Kalsel.

“Ada pakar komunikasi, psikologi, sosiologi dan lainnya. Untuk berbicara pandangan tentang konten-konten tv pada saat ini,” lanjut dia.

Sementara itu, sebagai panel ahli, Bahrudin Ali Ahmad juga memaparkan selain meningkatkan isi siaran tv nasional.

Kegiatan FGD juga guna mengevaluasi penayangannya. “Ada isi siaran yang kita kritik habis-habisan tetapi masih melakukan kesalahan yang sama. Tetapi kita tidak bosan untuk mengingatkan,” papar Dosen Ilmu Komunikasi FISIP ULM ini.

Salah satu siaran yang dinilainya sering melakukan pelanggaran adalah acara talkshow. Beberapa tayangan ujarnya seringkali melontarkan kekerasan verbal, sesuatu yang kasar dan jorok, atau perilaku non verbal.

“Itu sebetulnya tidak cocok dengan budaya kita yang agamis dan santun. Sering kita kritik tetapi selalu tetap muncul,” bebernya.

Ironisnya, acara tersebut memiliki rating yang tinggi. Pihaknya hingga kini masih mempertanyakan sistematis parameter penilaian itu.

“Mereka tidak terbuka untuk memperlihatkan kepada kita bagaimana cara menilai. Nampaknya memang ada koneksitas kepentingan dengan pengiklan,” duganya.

Untuk Kalsel sendiri menurut Bahrudin, sejauh ini belum dilakukan evaluasi terhadap tayangan tv lokal. Namun usulan ini dinilainya bagus.

“Mungkin KPID Kalsel bisa mengusulkan kepada KPI Pusat untuk tv lokal juga dilakukan penilaian. Kita pasti menyambut baik,” ungkapnya.

Forum ini katanya hanya sebatas memberikan penilaian, serta memberikan teguran dan peringatan kepada TV yang melakukan pelanggaran.

“Kita hanya menilai isi siaran. Mereka memang diberi teguran dan peringatan, tetapi siaran tidak dihentikan hanya diminta ada perbaikan,” tuturnya mengakhiri.

img

Panel Ahli, Dosen Ilmu Komunikasi FISIP ULM, Bahrudin Ali Ahmad. Foto-bakabar.com/Musnita Sari

Baca Juga: Dinsos Berharap Ketua RT Mampu Jadi Filter Pendataan Warga Miskin

Baca Juga: Program Kotaku, Siasat HST Sulap Kawasan Kumuh

Reporter: Musnita SariEditor: Ahmad Zainal Muttaqin



Komentar
Banner
Banner