bakabar.com, BANJARMASIN – Di awal Ramadan, volume sampah di Kota Banjarmasin mengalami peningkatan 2-5 persen dari biasanya. Peningkatan itu lantaran terjadi perubahan pola konsumsi masyarakat.
“Peningkatan itu kalau kita estimasi menjadi 10-30 ton dari biasa normal 575 ton menjadi 600 ton per hari,” ujar Kepala Bidang Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banjarmasin, Marzuki, kepada bakabar.com, Kamis (9/5).
DLH sudah menurunkan sejumlah armada, termasuk siasat khusus guna mengatasi permasalahan sampah di Kota Seribu Sungai.
“Jika eskalasi volume meningkat maka kami akan menerapkan sistem lembur untuk para armada,”ujarnya.
Selain itu, Marzuki berharap masyarakat bisa merubah pola kebiasaan dan membedakan sampah biasa dengan sampah plastik yang sulit untuk terurai.
Karena jika pemilahan sampah sejak di rumah tangga berjalan, efektif untuk mengatasi permasalahan sampah di Kota Banjarmasin.
“Masyarakat harus membiasakan budaya memilah. Sampah plastik itu dipisah agar para pemulung tidak perlu menghamburkan sampah di TPS,” ujar Marzuki.
Di sejumlah Tempat Pembuangan Sampah (TPS), berdasarkan pantauan bakabar.com sampah-sampah itu umumnya berasal dari pedagang makanan.
Sampah-sampah itu adalah sampah dihasilkan dari ampas buah seperti kulit buah para pedagang es buah, kulit kelapa dan lain-lain, juga dari pasar-pasar wadai di Banjarmasin.
Baca Juga: Satpol PP Balangan Soroti "Warung Jablay" di Bulan Ramadan
Baca Juga: Kegembiraan Anak Yatim Dapat Helm Gratis dari Polwan
Baca Juga: Niah Punya Cerita, Andalkan JKN-KIS sebelum Sakit
Baca Juga: Kerugian Tembus Miliaran, Pelayanan di Puskesmas Kayutangi Dialihkan
Reporter: ahc07
Editor: Fariz F