bakabar.com, MAGELANG - Salah satu desa di Magelang, Jawa Tengah (Jateng) gunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk mengatasi kekeringan selama musim kemarau. PLTS juga dipakai untuk mengairi sawah.
PLTS itu berlokasi di Dusun Krincing, Kecamatan Secang, Magelang. PLTS itu telah berdiri sejak 2019.
"PLTS ini berkekuatan 6.400 Watt dan mampu mengairi kurang lebih 3 hingga 5 hektar sawah," kata Kepala Desa Krincing, Heri Purwanto saat ditemui bakabar.com, Senin (4/9).
Sejak didirikan, PLTS ini memang dimanfaatkan saat musim kemarau panjang seperti saat ini. Saat kemarau, PLTS tersebut dinyalakan pukul 07.00 hingga 18.00 atau 11 jam.
Baca Juga: 33 Kecamatan di DIY Berpotensi Mengalami Kekeringan
Sistem kerjanya, tiap-tiap panel PLTS menangkap panas matahari yang bisa diubah menjadi energi listrik. Panas yang telah ditangkap akan digunakan untuk memanaskan cairan yang kemudian akan berubah menjadi uap.
"Tenaga uap itulah yang digunakan untuk menggerakkan pompa air," ujar Heri.
Menurut Heri, pompa itu menyedot dari penampungan air dari aliran Sungai Elo. Letaknya di dekat sawah.
Baca Juga: Warga Solo Alami Kekeringan, Ramai-Ramai Beralih ke PDAM
Menurut Heri, tak ada kesulitan yang berarti ketika mengelola PLTS ini. Namun pengelola harus rajin membersihkan sampah agar tidak tersumbat lumpur dan alirannya lancar.
Ke depannya, pihaknya berharap ada bantuan dari Pemerintah Magelang untuk pengadaan sumur bor guna mengairi sawah di bagian utara. Sebabnya, bagian itu tidak tercakup aliran PLTS.
"Pembuatan sumur bor kurang lebih kedalamannya 60 sampai 80 meter, menggunakan pompa listrik," tuturnya.