bakabar.com, BANDUNG – Hari ini, Senin (29/7) momen yang paling bersejarah bagi Andin Sofyanoor. Anggota DPRD Kabupaten Banjar itu telah menunaikan studi S3 di Fakultas Hukum Universitas Padjajaran Bandung.
Melalui sidang terbuka bersama para dewan penguji, Andin resmi menyandang gelar doktor bidang ilmu hukum.
Judul disertasi yang dibawa 'Politik Hukum Otonomi Daerah Dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam Di Bidang Pertambangan Batu Bara Untuk Mewujudkan Kemandirian Daerah dan Kesejahteraan Rakyat.
Judul tersebut diperoleh Andin usai melakukan peninjauan diberbagai tempat komoditas penghasil emas hitam.
Penelitian untuk menyelesaikan tema disertasi ini tentu mengarah ke Kalsel, sebagai penghasil sumber daya alam terbanyak.
Demikian keuntungan bagi Andin yang telah mengenal medan serta letak geografis Kalsel.
Terbukti, dalam sidang terbuka yang dihadiri keluarga dan kerabat, Andin berhasil menjawab pertanyaan dari penguji. Dari sanalah, Andin dinyatakan lulus dengan nilai camluede.
Gelar akademik itu menjadikannya anggota DPRD Banjar pertama yang memikul gelar Doktor.
Sebelumnya, Andin menunaikan sarjana di Universitas Lambung Mangkurat (ULM) dan magister di Universitas Trisakti.
Pencapaian yang diperoleh politisi partai Golongan Karya (Golkar) ini tidak sembarangan bisa diraih orang.
Sebuah capaian yang mungkin siapa pun tak akan menyangka, tetapi terbukti benar adanya.
Dengan reporterbakabar.com, Andin tersenyum bangga bercerita akan perubahan yang dialaminya.
Kiat kesuksesan ini berawal dari beberapa tahun lalu. Andin yang saat itu masih bisa ditemui pada kawasan salah satu Pasar Kabupaten Banjar.
Salahnya pergaulan dikehidupan sehari hari, tak akan membuat dirinya seperti sekarang. Berdiri tegak mempertahankan tahta anggota DPRD selama 3 periode berturut-turut.
Sebab, Ia terlahir disekitar pemukiman dekat dengan pasar. Tentu lokasi itu pada dulunya tidak luput dari sarang premanisme dan segmen kenakalan lainnya.
“Kita punya tekad, niat serta pertekunan untuk terlepas dari belenggu itu,” ujar Andin.
Andin menyakini dengan modal niat, tekad dan ketentuan, maka keinginan untuk menggapai bidang akademik akan lebih gampang.
Pondasi pondasi itu harus dikolaborasi agar jaminan skill hardware dan software dalam diri seseorang bisa terlahir seperti yang diinginkan.
Namun, kehadiran pondasi yang kuat juga memicu munculnya beragam masalah, khususnya dibidang pendidikan.
Andin menghimbau agar tidak perlu merasa khawatir. Cukup mengasah kemampuan, maka zona berbahaya tersebut dijamin cepat dilewati dengan sendirinya.
“Kita ini tidak ada apa apanya, dunia ini luas, apalagi dunia pendidikan itu tidak ada ujungnya,” ungkap Andin.
Terlepas dari itu, Andin mengawali langkah kesuksesan tersebut dengan restu kedua orang tua. Peran keluarga dianggapnya sangat berperan aktif mempengaruhinya sampai sekarang.
Apalagi bimbingan seorang ayah. Mendiang bapak Andin berpesan kepada dirinya saat masih kecil, jika ingin melihat dunia, maka kejarlah ilmu dalam dunia pendidikan.
Sebab, Andin menerangkan orang tua kita akan bahagia, jika anaknya mencapai suatu kesuksesan.
“Kuncinya hidup nyata, berbakti kepada orang tua, wujudkan mereka bahagia, Insya Allah hasil tidak akan berbohong,” katanya.
Dari semua capaiannya bidang akademik, Andin mengharapkan bisa menjadi inspirasi bagi anak muda di Kalsel. Mereka harus menuntut ilmu dari formal maupun non formal, jika ingin meraih kesuksesan.
Baca Juga:Tampil Menghibur di Brownis Trans TV, Gimar Jid Mengaku Lebih Rileks
Baca Juga:Peraih Suara Terbanyak 'Tersingkir, Golkar Godok 3 Nama Calon Ketua DPRD Kalsel
Reporter: Bahaudin Qusairi
Editor: Syarif