bakabar.com, BANJARMASIN – Pandemi Covid-19 membikin imunisasi di Kota Banjarmasin tersendat.
"Kita sadar betul karena pandemi, program imunisasi terkendala," ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarmasin, Machli Riyadi, Rabu (11/11).
Imunisasi adalah proses untuk membuat seseorang imun atau kebal terhadap suatu penyakit.
Proses ini dilakukan dengan pemberian vaksin yang merangsang sistem kekebalan tubuh agar kebal terhadap pelbagai penyakit.
Akibat imunisasi yang tersendat pandemi, Dinkes kuatir itu berpengaruh signifikan pada sistem kekebalan anak.
Sampai September kemarin, meminjam data Dinkes Banjarmasin, imunisasi baru mencapai 51 persen.
Capaian itu cukup jauh dari target Pemkot Banjarmasin yakni 70 persen.
Kota Banjarmasin masih di bawah Banjarbaru dari 13 kabupaten/Kota terkait realisasi imunisasi.
Selama pandemi, diakui Machli, masyarakat jadi enggan berkunjung ke Puskesmas karena ancaman Covid-19.
"Baru di awal Agustus menggencarkan kembali program imunisasi itu," ucapnya.
Lantas, bagaimana caranya mengejar target ketinggalan?
Dinkes, kata Machli, akan melibatkan seluruh elemen masyarakat dan kader Posyandu melakukan sosialisasi.
Terlebih, Machli memastikan para tenaga kesehatan di rumah sakit atau puskesmas juga bakal dilibatkan.
Hal itu mengingat kurva kasus Covid-19 di 52 kelurahan seluruh Banjarmasin mulai melandai.
"Kita fokus ke program seperti imunisasi karena itu hak bagi anak dan kewajiban kita untuk memenuhinya," ucapnya.
Wajib hukumnya, kata dia, setiap anak mengikuti imunisasi untuk mempercepat proses pertumbuhan.
"Suatu saat apabila ada wabah maka tidak bisa menanganinya dengan cepat," imbuhnya.
Sampai hari ini Covid-19 masih membayangi aktivitas warga di Banjarmasin.
Adapun kasus terkonfirmasi positif mencapai 3.560 orang. Di antaranya 79 kasus aktif yang pasiennya menjalani karantina dan isolasi mandiri.
Sementara 3242 pasien dilaporkan sembuh dan 167 orang di antaranya meninggal dunia akibat Covid-19.