Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Kalsel mengungkap jumlah vaksin yang terancam kedaluarsa mencapai 132.760 dosis. Masa berlakunya tinggal empat hari lagi.
"Kalsel menjadi salah satu daerah yang memiliki vaksin hampir kedaluwarsa per 28 Februari nanti, jumlahnya cukup besar," kataKepala Perwakilan BPKP Kalsel, Rudy M Harahap, Kamis (24/2).
Temuan tersebut berpotensi merugikan keuangan negara. Kendati sampai sekarang, kata Rudy, pihaknya belum menghitung secara rinci berapa besar potensi kerugian tersebut.
"Tergantung nanti dari nilai hibah dan harga beli," ujarnya.
Oleh karenanya, Rudy mendorong Satgas Covid-19 Kalsel untuk segera bergerak melakukan percepatan optimalisasi penggunaan stok vaksin yang akan expired tersebut.
Selain demi menghindari kerugian keuangan negara, langkah tersebut diharapkan dapat memitigasi dampak lebih parah yang ditimbulkan oleh varian omicron.
Pemprov Kalsel, kata dia, harus memikirkan penyaluran jaring pengaman sosial serta langkah strategis untuk pemulihan ekonomi.
"Untuk itu, BPKP Kalsel akan melakukan pengawasan pada dua fokus besar pengawasan tersebut, guna memastikan program dilaksanakan secara tepat sasaran, tepat waktu, tepat jumlah, tepat manfaat, dan tepat administrasi," pungkasnya.