apahahabar.com, JAKARTA – Sejumlah peserta aksi tolak UU Cipta Kerja di seluruh Indonesia, dilaporkan positif Covid-19.
Karenanya, Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengingatkan mereka yang ikut demo untuk menyayangi keluarga dengan tidak menularkan virus corona.
“Data yang berhasil kami kumpulkan dari Polda, ada daerah yang melakukan pemeriksaan ke demonstran, hasil rapid test antibodinya ada yang reaktif. Ada juga swab antigen, dan hasilnya ada yang positif,” kata Doni memberikan keterangan pers daring kepada wartawan di media center Satgas Covid-19, Jakarta, Jumat (10/10).
Doni mengingatkan agar masyarakat yang beraktivitas di luar ruang menghindari berkerumun karena berpotensi terjadi penularan Covid-19.
Doni juga meminta agar mereka yang beraktivitas di luar ruangan tersebut menyayangi keluarganya yang ada di rumah, karena bisa saja mereka menularkan virus saat pulang.
“Yang bahaya itu bukan mereka yang di rumah sakit, tapi justru yang ada di luar dan masuk kelompok orang tanpa gejala. Ini silent killer,” kata Doni.
Ketika pulang bisa saja tanpa sengaja menularkan Covid-19 pada anggota keluarga lainnya, itu sangat fatal.
Harus diketahui, ujar Doni, proses penularan SARS-CoV-2 bukan melalui hewan ke manusia lagi, tapi antara manusia dengan manusia, sehingga yang menulari bukan lah orang jauh tetapi justru orang-orang yang ada di dekat dan sekitarnya.
“Keluarga, teman kerja, siapa saja yang dekat sekali dengan kita. Karena harus saling mengingatkan. Kalau tidak bisa disiplin dan mengajak orang lain untuk juga disiplin ya mohon maaf cepat atau lambat akan terkena,” kata Doni.
Meski masih dalam masa darurat kesehatan, pada Kamis (8/10), aksi demonstrasi besar-besaran oleh buruh, pekerja, mahasiswa, masyarakat terjadi di berbadai daerah terjadi atas pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja.
Para relawan Covid-19, Ikatan Dokter Indonesia, hingga masyarakat lainnya mengkhawatirkan adanya peningkatan kasus baru setelah pelaksanaan aksi demonstrasi tersebut.
Sebelumnya, Koordinator Tim Pakar Juru Bicara Pemerintah untuk Penangangan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito meminta agar masyarakat dapat menjaga keselamatan dan kesehatan, meski harus menyampaikan aspirasi, pastikan tetap mengikuti protokol kesehatan.
Dengan jumlah massa yang besar dan tidak menerapkan protokol kesehatan, ia mengatakan potensi munculnya klaster baru Covid-19 bisa saja terjadi.
Sinergi masyarakat untuk menurunkan kasus infeksi SARS-CoV-2 sangat penting, tanpa itu kasus di berbagai daerah dapat meningkat.