Kalsel

Ada Buaya, Pencarian Korban Tenggelam di Pulau Sanipah Tala Disetop

apahabar.com, PELAIHARI – Lima hari sudah usaha pencarian korban tenggelam atas nama Fikiyadin alias Fiky (19),…

Featured-Image
Pencarian korban tenggelam Fikiyadin alias Fiky (19), warga RT 13 Desa Sukaramah, Kecamatan Panyipatan, Tala resmi dihentikan karena diyakini ada buaya liar. Foto-Istimewa

bakabar.com, PELAIHARI - Lima hari sudah usaha pencarian korban tenggelam atas nama Fikiyadin alias Fiky (19), warga RT 13 Desa Sukaramah, Kecamatan Panyipatan, Kabupaten Tala tak membuahkan hasil.

Alasan penghentian pencarian karena diyakini di lokasi ada 6 ekor buaya liar.

Kapolres Tanah Laut AKBP Cuncun Kurniadi melalui Kapolsek Panyipatan Iptu Subardi, Rabu (13/1) pagi mengakui pencarian hanya dilakukan di atas kapal. Sebab diyakini wilayah tersebut ada buaya liar.

Dikatakannya, setelah menyusuri di Pulau Sanipah, Desa Kandangan Lama hingga ke muara laut Desa Sabuhur, tapi tetap nihil.

“Ada sekitar 6 buaya liar yang terlihat saat dilakukan pencarian korban. Makanya kita tidak berani mengambil risiko untuk berenang,” ujar Kapolsek.

Ia mengaku, telah berusaha keras melakukan pencarian dari pagi hingga sore bersama Basarnas, Polair, BPBD Tala, TNI, relawan masyarakat dan nelayan. "Namun sampai kemarin sore korban tidak ditemukan,” katanya.

Keluarga korban, sambung dia, yang juga ikut dalam pencarian, dan pasrah menerima kenyataan ini. “Pihak keluarga korban tentu sedih. Namun upaya itu sudah kita lakukan dan kita ambil keputusan pencarian korban dihentikan,” jelasnya.

Cuaca yang tidak menentu dan derasnya arus di muara laut mempertemukan dua arus sungai menjadi kendala dalam pencarian korban.

Belum lagi, sinyal handphone di sekitar sangat sulit, sebab jarak tempuh ke Tanjung Dewa menuju Sanipah memerlukan waktu sekitar 2 jam, dan hanya bisa lewat laut menggunakan kapal.

Kasatpolair AKP Supriyanto sebelumnya mengatakan, berdasarkan pengalaman, memang jam timbul korban tenggelam itu sudah lewat. “Memang ada perhitungan jam muncul. Namun karena kondisi cuaca alam di sekitar itu jadi sulit,”artinya.

Korban (Fiky) merupakan pekerja borongan proyek penghijauan dan baru enam hari bekerja.

Kepala Desa Sukaramah Siti Khoiriyah, pihak keluarga korban, sudah menyerahkan dan mengikhlaskan. Karena sudah ada usaha dalam pencarian hampir empat hari lamanya.

“Keluarga sudah koordinasi ke desa, Kecamatan dan Polsek kemarin sore, menyampaikan menghentikan pencarian,” katanya Meski demikian kata kepala desa perempuan itu, pihaknya dan KKD pagi tadi ada inisiatif melakukan pencarian tapi hasilnya tidak nihil.

Diwartakan sebelumnya Fiky Warga Desa Sukaramah Kecamatan Panyipatan, berniat membeli makan, Jum’at (8/1) malam di Nelayan Seberang Pulau Sanipah, justru hanyut terbawa arus.

Sementara dua teman lainnya Jailani dan Diky berhasil selamat saat menyeberang ke kampung nelayan tersebut.

Peristiwa berawal, saat mereka selesai melakukan penanaman pohon. Di saat sore menjelang malam, mereka berniat membeli bahan makanan ke kampung nelayan di seberang Pulau Sanipah.

Kemudian mereka menyeberang dengan cara berenang.

Korban Fiky sempat ditegur warga agar tidak menyeberang jika tidak bisa berenang. Tapi tidak mengindahkan dan terus menyeberang. Fiky melanjutkan penyeberangan dengan berenang.

Singkat cerita dua orang Diki dan Zailani selamat sampai ke seberang. Sementara Fiky sekitar hampir 10 meter lagi sampai, justru hanyut terbawa arus dan tenggelam.

Diky melihat itu mencoba menolong akan tetapi kuatnya arus membuat Diky tidak dapat menyelamatkan korban.

Rekanan emergency Tanah Laut bersama BPBD Tanah Laut, Polsek, Polair terus melakukan upaya pencarian Fiky, dengan menyisir perairan Sanipah Desa Kandangan Lama.



Komentar
Banner
Banner