bakabar.com, BANJARMASIN – Meski diguyur hujan, aksi peduli muslim Uighur di Banjarmasin tetap berjalan sesuai rencana.
Kemarin, massa yang menamakan diri “Urang Banjar Peduli Uighur” itu juga berorasi di depan kantor DPRD Kalsel, kawasan Jalan Lambung Mangkurat, Banjarmasin.
Disebutkan massa aksi ada tiga poin yang bisa dilakukan umat islam Banua dan pemerintah.
“Pertama, Kita sebagai umat muslim mari bersama-sama mendokan saudara kita di sana, dua pada ormas ayo kita sampaikan aspirasi kita ini dan tiga, pemerintah harus berani paling tidak mengecam aksi kekerasan itu,” kata Habibi Mustafa, salah satu orator aksi.
Habibi menuntut pemerintah turun tangan atas aksi kekejaman yang diduga terjadi di daratan Tiongkok tersebut.
Jika pemerintah tidak berani mengambil tindakan, setidaknya negara melakukan kecaman.
“Atas adanya pemaksaan pada umat muslim itu, negara mesti berani bersikap,” jelas dia kepada bakabar.com.
Hal tersebut, ujarnya, karena Indonesia adalah salah satu negara dengan umat muslim terbesar di dunia.
Kata dia, saat ini ada 22 negara yang sudah mengambil sikap atas kekerasan di Uighur.
Selain itu, kini mahasiswa muslim asal Uighur yang kuliah di Kario, Mesir juga sudah jauh berkurang.
“Dari ribuan siswa kini tinggal puluhan orang,” sambungnya.
Meski aksi demo di depan kantor DPRD Kalsel tidak ditemui satupun anggota dewan, mereka tetap berharap supaya aspirasi mereka bisa didengar pemerintah pusat.
Kemarin, aksi peduli Uighur itu melibatkan berbagai macam elemen masyarakat hingga mahasiswa.
Ratusan massa yang juga melibatkan perempuan ini rela berhujan-hujanan selama dua jam.
Baca Juga: Demi Uighur, "Urang" Banjar Rela Hujan-hujanan di Jalan
Baca Juga: MUI Kecam Keras Penindasan Muslim Uighur di Tiongkok
Reporter: Rizal Khalqi
Editor: Fariz Fadhillah