Religi

Kental Budaya, Berikut 8 Tradisi Unik Perayaan Isra Mikraj di Indonesia

Bagi umat muslim, Isra Mikraj merupakan salah satu peristiwa penting yang akan selalu dikenang dalam sejarah Islam.

Featured-Image
Tradisi Rejeban Peksi Buraq, Yogyakarta. Foto-net

bakabar.com, BANJARMASIN - Bagi umat muslim, Isra Mikraj merupakan salah satu peristiwa penting yang akan selalu dikenang dalam sejarah Islam.

Isra Mikraj adalah perjalanan Nabi Muhammad SAW di malam hari menuju Sidratul Muntaha di langit ke tujuh untuk menerima perintah salat dari Allah SWT.

Saat ini, banyak serba serbi kegiatan perayaan Isra Mikraj yang dilakukan oleh umat muslim di Indonesia, ataupun dari di seluruh dunia, walaupun perayaan Isra Mikraj tidak semeriah Idulfitri ataupun Iduladha.

Berikut tradisi unik merayakan Isra Mikraj yang dirangkum bakabar.com dari berbagai sumber :

1. Tradisi Rejeban Peksi Buraq, Yogyakarta

Yogyakarta juga mempunyai tradisi Jawa untuk memperingati Isra Mikraj yang telah dilakukan selama ratusan tahun pada Kraton Yogyakarta. Nama tradisi tersebut adalah Rejeban Peksi Buraq.

Dua Burung Buraq sebagai simbol kendaraan Nabi Muhammad yang terbuat dari kulit jeruk bali dibawa oleh abdi dalem Kaji Selusin dari Bangsal Kencana Kraton Yogyakarta menuju Serambi Masjid Gede Kauman.

Burung Buraq itu bertengger di atas susunan gunungan buah yang terdiri dari beberapa macam buah seperti manggis, rambutan dan juga tebu. Nantinya, gunungan buah itu akan dibagikan kepada jamaah masjid usai pengajian.

2. Tradisi Khatam Kitab Arjo, Temanggung (Jawa Tengah)

Tradisi Isra Mikraj berikutnya ialah Khatam Kitab Arjo yang dilakukan oleh warga Desa Wonoboyo, Temanggung. Tradisi ini biasanya dilakukan oleh warga setelah salat isya yang diawali dengan tahlil singkat lalu dilanjutkan membaca kitan Arja.

Kitab ini berisi tentang perjalanan Nabi Muhammad hingga terjadinya Isra Mikraj yang ditulis dalam bahasa Jawa karangan KH Ahmad Rifai Al-Jawi.

3. Tradisi Nyadran Desa, Siwarak Semarang

Kampung Siwarak mengikuti tradisi Nyadran Desa atau Haul Umum untuk memperingati Isra Mikraj.

Dalam tradisi Nyadaran itu juga diadakan kirab budaya seperti mengarak replika hewan badak Siwarak, gunungan berisi buah dan sayuran dari hasil bumi pertanian penduduk, alat musik lesung, permainan tradisional thek thek dan pawai drumband serta kelompok tani.

Setelah kirab, peserta menampilkan keterampilan seperti pencak silat dan tarian di tengah lingkaran. Kemudian peserta membawakan cerita awal mula daerah itu diberinama kampung Siwarak.

HALAMAN
123
Editor


Komentar
Banner
Banner