bakabar.com, BANJARMASIN - Pendopo Agung Ambarrukmo menjadi saksi digelarnya akad nikah putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep dan Erina Gudono.
Lokasi tersebut berada di Hotel Royal Ambarrukmo Yogyakarta, salah satu dari empat hotel bersejarah di Indonesia.
Tempat ini ternyata bukan bangunan sembarangan. Bangunan yang sudah dijadikan cagar budaya itu didirikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) II.
Penasaran seperti apa tempatnya? Berikut deretan fakta-fakta Pendopo Agung Ambarrukmo :
1. Terletak di Kecamatan Depok
Pendopo Agung Ambarrukmo diketahui berlokasi di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta.
Tempat ini merupakan cagar budaya yang didirikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) II. Pembangunan Pendopo Agung Ambarrukmo dilanjutkan oleh Sri Sultan HB V, sebelum akhirnya disempurnakan Sri Sultan HB VII.
2. Didirikan pada Tahun 1857
Pendopo Agung Ambarrukmo didirikan pada tahun 1857.
Empat puluh tahun kemudian, bangunan ini beralih fungsi menjadi pesanggrahan.
Pendopo Agung Ambarrukmo memiliki 36 tiang dengan 3 jenis konstruksi yang berbeda-beda, yakni Saka Guru, Penanggap, dan Penitih.
3. Asal Nama Ambarrukmo
Nama Ambarrukmo merupakan pemberian dari adik laki-laki dari Sri Sultan HB VII, Kanjeng Gusti Pangeran Harya Adipati Mangkubumi.
Pendopo Agung Ambarrukmo awalnya hanya berfungsi sebagai tempat singgah Sultan atau untuk menyambut tamu penting Keraton Yogyakarta.
4. Dijadikan Cagar Budaya
Sempat menjadi tempat tinggal Sultan, Pendopo Agung Ambarrukmo kini merupakan salah satu cagar budaya yang terbuka untuk umum.
Bangunan bersejarah ini juga menjadi salah satu pilar pelestari Kebudayaan Jawa, khususnya Yogyakarta.
5. Tempat Kegiatan Budaya
Karena sudah beralih fungsi, Pendopo Agung Ambarrukmo menjadi salah satu pusat kegiatan kegiatan budaya seperti tari kreasi Jawa, suling bambu, siteran, jemparingan, macapat hingga kelas biola.
Tempat ini juga sesekali dipakai untuk acara adat Jawa, seperti pernikahan, siraman, dan sebagainya.
Itu dia fakta Pendopo Agung Ambarrukmo yang menjadi lokasi akad nikah Kaesang dan Erina