bakabar.com, BANJARMASIN – Momentum Hari Raya Iduladha menjadi peluang bisnis bagi sebagian masyarakat di Banjarmasin.
Salah satunya, terkait dengan hidangan khas lebaran yakni ketupat.
Seperti tahun sebelumnya, di Jalan A Yani Km 1 Banjarmasin, ada belasan lapak yang terlihat menjajakan ketupat dan lontong.
Satu biji ketupat itu dibandrol dengan harga RP6-7 ribu.
Namun sayang, para pedagang mengaku dagangannya tak selaku tahun kemarin.
“Biasanya pas sore jelang malam hari raya seperti ini lapak rame. Kadang sampai 3 mobil yang berhenti,” kata Leman (78) kepada bakabar.com, Kamis (30/7).
Leman merupakan salah seorang pedagang ketupat musiman yang hampir tak pernah absen berjualan di KM 1 Banjarmasin.
Termasum lebaran Iduladha, ia sudah menjual ketupat kurang lebih 30 tahun.
Dia mengira, penyebab sepinya dagangan karena virus Corona. Selain itu aturan pemerintah yang tidak menganjurkan berkumpul banyak orang pun menjadi salah satu alasan.
“Biasanya, yang pulang kampung juga mampir. Beli banyak. Tapi ini kan lagi corona, mungkin sebagian memilih enggak pulang,” terangnya.
Tidak hanya menjual ketupat, di lapak milik Leman juga menjual lontong, tusuk sate dan telur asin.
Meski terkesan sepi, leman dan dua putrinya yang membuka lapak sejak pukul 11.00 wita, itu berharap tetap untung meski tak banyak.
Leman membuka dua lapak, yang masing-masing di jaga oleh dua putrinya yakni Isna (35) dan Khadijah (30).
Untuk produksi ketupat, bisanya dia membeli di daerah Sungai Baru atau Kampung Ketupat yang letaknya tak jauh dari KM 1.
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin