Hot Borneo

19 Hari, Sumur Sembur Gas di Jirak Tabalong Belum Juga Ditutup

apahabar.com, TANJUNG – Menginjak hari ke-19, semburan gas di sumur bor milik warga di Desa Jirak,…

Featured-Image
Sumur bor di Desa Jirak, Pugaan, Tabalong, masih belum juga ditutup. Foto: Dok. apahabar.com

bakabar.com, TANJUNG – Menginjak hari ke-19, semburan gas di sumur bor milik warga di Desa Jirak, Pugaan, Kabupaten Tabalong, belum juga berhenti.

Garis polisi pun masih terpasang di sana sebab sampai saat ini belum ada tindakan apapun untuk menutup sumur bor tersebut.

Koordinasi untuk minta pendampingan melakukan penutupan sumur tersebut padahal telah dilakukan Pemerintah Desa Jirak kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Tabalong.

Tapi sampai saat ini belum ada keputusan kapan penutupan sumur bor tersebut dilakukan.

Kepala Desa Jirak, Pansyah mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan DLH Tabalong perihal cara dan pendampingan penutupan sumur bor mengeluarkan gas tersebut.

Menurut pihak DLH Tabalong, mereka telah mengirimkan surat kepada Pertamina EP Tanjung untuk melakukan pendampingan tenaga teknis penutupan sumur tersebut.

“Jadi hingga saat ini belum ada keputusan kapan sumur tersebut ditutup. Kita menunggu saja,” ucap Pansyah,” Kamis (25/8) pagi.

Pansyah kembali menegaskan kalau pemilik sumur bor siap saja menutupnya, namun metode cementing untuk menutupnya itu yang tidak mereka ketahui.

“Jangan sampai penutupan yang dilakukan warga justru membahayakan. Untuk itu kami menunggu kabar dari DLH Tabalong,” pungkas Pansyah.

Takut, Pemilik Tanah Urung Menutup Sumur Bor Sumber Gas di Tabalong

Fungsional Pengawas Lingkungan Hidup pada DLH Tabalong, Iid M Abdul Wahid mengatakan pihaknya telah melayangkan surat ke Pertamina EP Tanjung perihal Permohonan Bantuan Tenaga Teknis.

“Surat itu kami kirimkan 12 Agustus lalu. Jadi kami juga menunggu informasi selanjutnya dari Pertaminia,” katanya dihubungi terpisah.

Terkait hal itu, sambung Iid, Pertamina meminta sejumlah data, seperti kedalaman pengeboran, data gas dan fluida yang ke luar apakah continue atau intermitten. Selain itu, data diameter sumur, bahan bor juga data teknis yang lain.

“Tadi sudah kami kirimkan data yang diminta, tapi untuk diameternya belum tahu, cuma tadi kami sampaikan seukuran pipa kecil 1 inchi atau 2,5 sampai 4 centimeter,” bebernya.

Pertamina juga masih merapatkan di internal mereka. “Semoga 1 atau 2 hari ini sudah ada keputusan dari Pertamina untuk memberi bantuan tenaga teknisnya,” imbuh Iid.

Terkait jenis gas atau ada kandungan minyak di dalam sumur bor tersebut, DLH Tabalong juga masih menunggu hasil sampelnya. “Sampel air di sumur itu sudah dikirimkan ke Laboratorium di Banjarmasin, hasilnya satu bulan baru keluar,” pungkas Iid.

Sebelumnya, penemuan gas berawal dari seorang warga Ampukug, Kelua, bernama Ridha Ainani (28) melakukan pengeboran sumur untuk kebutuhan kandang ayamnya di Desa Jirak RT 03, Pugaan, Tabalong.

Senin 8 Agustus, pengeboran sudah berjalan sedalam kurang lebih 36 meter. Rencananya pengeboran dilanjutkan lagi ke esokan harinya.

Namun pada malam harinya penjaga kandang ayam mendengar suara gemuruh dari arah sumur bor tersebut.

Keesokan harinya, Selasa 9 Agustus, setelah dicek ternyata dari sumur bor tersebut mengeluarkan gas, sehingga pengeboran dihentikan.

Komentar
Banner
Banner