Hari Pramuka Nasional

14 Agustus Hari Pramuka Nasional, Ada Sejak Zaman Belanda Sah setelah Kemerdekaan

Didirikan di zaman Belanda, dan mendapat resistensi. Kini Pramuka Indonesia malah punya Hari Pramuka Nasional.

Featured-Image
Presiden Soekarno didepan barisan epramuka. Foto: wikipedia

bakabar.com, JAKARTA – Didirikan di zaman Belanda, dan mendapat resistensi. Kini Pramuka Indonesia malah punya Hari Pramuka Nasional.

Gerakan Pramuka Indonesia memiliki catatan sejarah perkembangan yang panjang dan bermakna. Telah hadir sejak masa penjajahan Belanda, tapi tercatat sebagai organisasi nasional di tahun 1961.

Organisasi kepanduan pertama di Indonesia didirikan pada masa penjajahan Belanda dengan nama Nederlands Indische Padvinders Vereniging (NIPV) pada tahun 1912.

Pramuka dengan nama Belanda ini mendapatkan penolakan dari masyarakat Indonesia. Lalu bermunculan kepanduan di berbagai wilayah. Ada Padvinders untuk anak-anak pribumi, Javanse Padvinders Organisatie (JPO) di Jawa, dan Taruna Kembang di Surabaya.

Pendirian tanpa membawa nama Belanda ini jadi bagian dari semangat nasionalisme dan kemandirian dalam bidang kepanduan. Selama periode pergerakan nasional, organisasi kepanduan terus berkembang dan berperan dalam membentuk karakter generasi muda Indonesia dengan semangat patriotisme dan kemandirian.

Lima anggota Pandoe Kebangsaan dalam gerakan pramuka Indonesia. Foto: Arsip Museum Sumpah Pemuda
Lima anggota Pandoe Kebangsaan dalam gerakan pramuka Indonesia. Foto: Arsip Museum Sumpah Pemuda.

Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, berbagai organisasi kepanduan yang ada digabungkan menjadi satu entitas yang lebih besar.

Organisasi-organisasi ini termasuk Ikatan Pandu Indonesia (IPINDO), Persaudaraan Organisasi Pandu Puteri Indonesia (POPPINDO), dan Persatuan Kepanduan Indonesia (PERKINDO).

Pada tanggal 14 Agustus 1961, Presiden Soekarno mengumpulkan tokoh-tokoh dan gerakan kepramukaan Indonesia dalam kegiatan besar bernama MAPINAS (Majelis Pimpinan Nasional) yang diketuai oleh Presiden Soekarno, dengan Wakil Ketua I Sultan Hamengkubuwono IX, dan Wakil Ketua II adalah Brigjen TNI Dr. A. Aziz Saleh.

Dalam pertemuan itu, Sultan Hamengkubuwono IX juga memperkenalkan diksi Pramuka, yang diambil dari kata poromuko yang artinya, pasukan terdepan dalam perang. Nama Pramuka lalu disetujui dan dimanifestasikan sebagai Praja Muda Kirana yang artinya "jiwa muda yang gemar berkarya".

Seluruh gerakan kepanduan yang ada digabungkan menjadi satu kesatuan organisasi yang kuat dan diresmikan sebagai gerakan Pramuka di Indonesia.

Saat itu, Presiden Soekarno juga melantik Majelis Pimpinan Nasional (Mapinas) Kwartir Nasional (Kwarnas) dan Kwartir Nasional Harian (Kwarnari), serta secara resmi membentuk Gerakan Pramuka dengan lambang tunas kelapa.

Presiden juga mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 238 Tahun 1961 yang menetapkan tanggal tersebut sebagai Hari Pramuka Nasional.

Tunas kelapa sebagai lambang pramuka. Foto: wikipedia
Tunas kelapa sebagai lambang pramuka. Foto: wikipedia
Setelah pembentukan Gerakan Pramuka, organisasi ini terus berkembang dan menjadi wadah penting dalam membentuk karakter, kepemimpinan, dan keterampilan generasi muda Indonesia. Pramuka juga terlibat dalam berbagai kegiatan sosial dan pembangunan nasional.

Pramuka memiliki peran signifikan dalam pendidikan di Indonesia. Melalui program-programnya, Pramuka membantu mengembangkan keterampilan, etika, kepemimpinan, dan cinta tanah air pada para anggotanya.
Sampan saat ini Pramuka Indonesia terus berkembang dan mempertahankan
Sampan saat ini Pramuka Indonesia terus berkembang dan mempertahankan rasa cinta tanah air. Foto: Darmawan/Shutterstock


Seiring berjalannya waktu, Gerakan Pramuka terus beradaptasi dengan perkembangan zaman, teknologi, dan tuntutan masyarakat modern. Pramuka terus berusaha mempertahankan nilai-nilai tradisional sambil mengintegrasikan aspek-aspek baru.

Sejarah Pramuka di Indonesia mencerminkan semangat kemandirian, nasionalisme, dan pembentukan karakter generasi muda. Gerakan ini terus berperan dalam membentuk pemimpin-pemimpin masa depan dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan bangsa Indonesia.
Editor


Komentar
Banner
Banner