bakabar.com, JAKARTA – Didirikan di zaman Belanda, dan mendapat resistensi. Kini Pramuka Indonesia malah punya Hari Pramuka Nasional.
Gerakan Pramuka Indonesia memiliki catatan sejarah perkembangan yang panjang dan bermakna. Telah hadir sejak masa penjajahan Belanda, tapi tercatat sebagai organisasi nasional di tahun 1961.
Organisasi kepanduan pertama di Indonesia didirikan pada masa penjajahan Belanda dengan nama Nederlands Indische Padvinders Vereniging (NIPV) pada tahun 1912.
Pramuka dengan nama Belanda ini mendapatkan penolakan dari masyarakat Indonesia. Lalu bermunculan kepanduan di berbagai wilayah. Ada Padvinders untuk anak-anak pribumi, Javanse Padvinders Organisatie (JPO) di Jawa, dan Taruna Kembang di Surabaya.
Pendirian tanpa membawa nama Belanda ini jadi bagian dari semangat nasionalisme dan kemandirian dalam bidang kepanduan. Selama periode pergerakan nasional, organisasi kepanduan terus berkembang dan berperan dalam membentuk karakter generasi muda Indonesia dengan semangat patriotisme dan kemandirian.
Organisasi-organisasi ini termasuk Ikatan Pandu Indonesia (IPINDO), Persaudaraan Organisasi Pandu Puteri Indonesia (POPPINDO), dan Persatuan Kepanduan Indonesia (PERKINDO).
Pada tanggal 14 Agustus 1961, Presiden Soekarno mengumpulkan tokoh-tokoh dan gerakan kepramukaan Indonesia dalam kegiatan besar bernama MAPINAS (Majelis Pimpinan Nasional) yang diketuai oleh Presiden Soekarno, dengan Wakil Ketua I Sultan Hamengkubuwono IX, dan Wakil Ketua II adalah Brigjen TNI Dr. A. Aziz Saleh.
Dalam pertemuan itu, Sultan Hamengkubuwono IX juga memperkenalkan diksi Pramuka, yang diambil dari kata poromuko yang artinya, pasukan terdepan dalam perang. Nama Pramuka lalu disetujui dan dimanifestasikan sebagai Praja Muda Kirana yang artinya "jiwa muda yang gemar berkarya".
Seluruh gerakan kepanduan yang ada digabungkan menjadi satu kesatuan organisasi yang kuat dan diresmikan sebagai gerakan Pramuka di Indonesia.
Saat itu, Presiden Soekarno juga melantik Majelis Pimpinan Nasional (Mapinas) Kwartir Nasional (Kwarnas) dan Kwartir Nasional Harian (Kwarnari), serta secara resmi membentuk Gerakan Pramuka dengan lambang tunas kelapa.
Presiden juga mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 238 Tahun 1961 yang menetapkan tanggal tersebut sebagai Hari Pramuka Nasional.