Kalsel

WASPADA! Sering Makan Korban, Ini Titik Rawan dan Penyebab Kecelakaan di Jl A Yani Banjar

apahabar.com, MARTAPURA – Selama Oktober 2020 ini, sejumlah kecelakaan lalu lantas di Jalan A Yani Kabupaten…

Mobil minibus yang menewaskan seorang ibu di Kecamatan Gambut. Foto-Istimewa

apahabar.com, MARTAPURA – Selama Oktober 2020 ini, sejumlah kecelakaan lalu lantas di Jalan A Yani Kabupaten Banjar telah memakan korban.

Dari catatan Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Banjar, tercatat 7 kecelakaan lalu lintas (laka) dan 5 di antaranya memakan korban jiwa.

Teranyar korbannya bocah berusia 10 tahun. Peristiwa itu terjadi di kawasan Kertak Hanyar Jalan A Yani Km 10, Kabupaten Banjar.

Korban tewas kala Mitsubishi Colt L300 menghantam sepeda motor Yamaha Mio Soul GT DA 6855 VX, Senin (12/10) pagi.

Laka maut itu hanya berselang sehari dari sebelumnya. Seorang warga bernama Mashat (56) tewas di tempat kejadian.

Gegaranya motor Smash miliknya adu kuat dengan minibus Toyota Hiace di Jl A Yani KM 8, Kertak Hanyar, Minggu (11/10).

Rupanya, dua lokasi di Jl A Yani Banjar itu termasuk dalam titik rawan lokasi kecelakaan oleh Polres Banjar.

Kasat Lantas Polres banjar AKP Faizal Rahman melalui Kanit Laka Polres Banjar Ipda Alfian Noor mengungkapkan, terdapat 4 titik yang harus diwaspadai pengendara.

Di antaranya adalah di KM 15 sampai 17, KM 10 sampai 12, KM 7-8, dan Kecamatan Astambul, Desa Sungai Aning.

"Untuk sementara ini di tahun 2020 ini, titik black spot (rawan kecelakaan) hanya di sana saja," terang Ipda Alfian Noor saat ditemui apahabar.com di ruangn kerjanya, Jumat (16/10) pukul 11.00 WITA.

Ipda Alfian menambahkan, rawannya kecelakaan di sejumlah titik itu, lantaran kurangnya kesedaraan pengendara.

Ia mencontohkan seperti di kawasan Jl A Yani Banjar KM 15-17. Menurutnya laga disebabkan oleh pengendara roda 2 yang kurang mematuhi rambu-rambu lalu lintas.

"Memang di sana adalah jalan lurus, dan pengendara memacu kendaraan bermotornya dengan kecepatan maksimal. Namun terkadang pengendara roda 2 menyebrang atau melakukan putar balik tanpa memperhatikan lalu lintas. Dan sering menjadikan penyebab kecelakaan," ujarnya.

Ipda Alfian juga menyesalkan, banyaknya pengguna jalan yang memutar arah tidak pada rambu lalu lintas yang sudah disediakan pemerintah.

"Hal tersebut menyebabkan bahwa pengendara yang berada di belakangnya tidak menyangka bahwa pengendara yang berada di depan ini akan melakukan putar arah, hal tersebut juga menjadi faktor kecelakaan di sana," terangnya.

Selain itu, Jl A Yani Banjar KM 7-8, kerap kali pengguna roda 2 melawan arus untuk melakukan putar balik.

"Kebanyakan alasan yang kita dapat dari oknum yang melawan arus tersebut bahwa di sana adalah jalur tercepat untuk memutar balik," beber Ipda Alfian Noor.

Tak hanya di daerah tersebut, black spot juga berada di Kecamatan Astambul Desa sungai Aning, atau lebih tepatnya di lokasi jembatan.

Namun saat ini sudah berkurang, karena jembatan tersebut sudah diperbaiki dan dilakukan pelebaran walau belum selesai pengerjaan.

"Di jelmbatan tersebut, terdapat lubang yang mengakibatkan pengendara yang dari luar Kabupaten Banjar. Mereka tidak mengetahui medan jalan memacu kendaraan bermotor dengan kecepatan maksimal, kemudian terjadi kecelakaan, walau kebanyakan yang terjadi adalah laka tunggal," bebernya.

Lebih jauh Ipda Alfian Noor menyebutkan sejak Januari hingga Oktober 2020, Polres Banjar telah mencatat 69 kecelakaan. Di antaranya laka tunggal, laka ganda, dan tabrak lari.

"Pada tahun ini menurut data kita, turun dari tahun 2019 lalu, yang mana mencapai 110 kejadian dari bulan Januari hingga Oktober-nya," ungkap Ipda Alfian Noor.

Tak lupa Ipda Alfian menghimbau kepada pengguna jalan, terkait dengan memasuki musim penghujan di tahun 2020 ini, agar lebih meningkatkan kehati-hatian saat berkendara. Dikarenakan jalanan yang licin apabila diguyur hujan.

"Serta mengecek roda kendaraan anda, jika sudah gundul diwajibkan untuk mengganti, karena sangat berbahaya baik untuk si pengendara atau orang lain," tegasnya.

Untuk menekan angka kecelakaan Ipda Alfi menyampaikan, bahwa di bulan November nanti, Satlantas akan melakukan operasi Zebra Intan Banjar.

"Selain menekan angka kecelakaan, operasi ini juga untuk meminimalisir pencurian kendaraan, seperti yang terjadi beberapa bulan lalu. Kita berhasil mendapatkan kendaraan yang dicuri milik orang Banjarbaru yang telah hilang selama 5 tahun," pungkasnya.