Kalsel

Warga di Banjarmasin Berontak, Jemput Paksa Jenazah Covid-19

apahabar.com, BANJARMASIN – Aksi nekat untuk membawa pulang jenazah pasien Covid-19 terjadi di Banjarmasin. Di ruang…

Penjemputan paksa jenazah seorang pasien Covid-19 terjadi di RSUD Sultan Suriansyah. Foto sebagai ilustrasi: Istimewa

apahabar.com, BANJARMASIN – Aksi nekat untuk membawa pulang jenazah pasien Covid-19 terjadi di Banjarmasin.

Di ruang jenazah RSUD Sultan Suriansyah, tim tenaga kesehatan tak berhasil meyakinkan pihak keluarga seorang pasien Covid-19.

Walhasil proses pemulasaraan jenazah hingga pemakaman warga itu dilakukan tanpa standar protokol kesehatan.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarmasin, Machli Riyadi membenarkan jika insiden itu terjadi pada Senin (1/9) kemarin.

Jenazah ini diketahui berjenis kelamin laki laki. Ia warga Banjarmasin Tengah yang dinyatakan terpapar Covid-19 sesudah dimakamkan.

"Mereka ngotot, tidak boleh membawa pulang pasien Covid-19 di RSUD Sultan Suriansyah karena itu akan membahayakan," ujar Machli dihubungi apahabar.com, Senin (8/9).

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya:

Tak hanya itu, Machli juga mempaparkan bahwa anggota keluarga yang melakukan proses pemusalaraan berisiko tinggi tertular virus Corona.

"Yang mencium mayat ketika dikafani. Itu jadi kebiasaan warga," ucap Machli.

Artinya, oknum keluarga pasien ini melanggar pedoman menteri kesehatan (menkes) perihal pemusalaraan jenazah pasien Covid-19.

"Jadi mereka juga melanggar Peraturan Wali (Perwali). Tapi kita sudah memberikan peringatan kepada keluarga," pungkasnya.

Untuk itu, Machli berharap insiden perebutan jenazah Covid-19 tak terulang kembali di Kota Seribu Sungai.

Apabila ingin dimakamkan, kata Machli, silakan di pemakaman umum. Namun jenazah wajib melalui proses pemulasaran jenazah berdasar protokol kesehatan.

"Ini yang kita sayangkan dan sesalkan," tegasnya.

Kejadian ini, lanjut Machli, bukan kali pertama terjadi di ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan.

"Biasanya kita berhasil edukasi untuk tidak membawa pulang jenazah tapi kali ini mereka memaksa petugas," imbuhnya.

Editor: Fariz Fadhillah