Kesurupan

Viral Video Kesurupan di Barabai, Begini Kata Dokter Kejiwaan

Banyak kasus kesurupan yang terjadi di Indonesia, di mana mereka yang terkena seperti menjelma menjadi orang lain. Ternyata ada penjelasan dari sisi medis.

Kesurupan Dari Sudut Pandang Medis Kejiwaan. Foto: IMDb

apahabar.com, JAKARTA - Banyak kasus kesurupan yang terjadi di Indonesia, di mana mereka yang terkena seperti menjelma menjadi orang lain. Ternyata ada penjelasan dari sisi medis. 

Belum lama ini sebuah video seorang pengantin perempuan yang kesurupan di Barabai, Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan menjadi viral. Ia melenggak lenggok dengan tatapan kosong saat resepsi pernikahan masih berlangsung. 

 Video tersebut menjadi buah bibir, lantaran sang pengantin, Afifah tanpa sadar menari dengan lincah mengikuti alunan musik yang dimainkan, meski ia sendiri dikenal tidak mendalami kesenian tari.

Kesurupan dalam Dunia Medis

Ternyata dari sisi medis kejiwaan, kejadian kesurupan ini memiliki istilahnya sendiri. Para ahli menyebut ini dengan Dissociative Trance Disorder atau gangguan disosiatif kategori possessed.

Ilustrasi Kesurupan. Foto: iStock Photo

Merujuk panduan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders-V (DSM V) kesurupan masuk dalam kategori Other Specified Dissociative Disorder, atau lebih dikenal sebagai gangguan disosiatif.

 "Istilah disosiatif ini adalah gangguan di mana seseorang menjadi berubah, dak tidak ingat dengan dirinya," tutur DR. Dr. Dharmawan A. Purnama, Sp.KJ, ahli kejiwaan dan pendiri Smart Mind Center Consulting pada apahabar, Jumat (17/11).

Ditandai dengan adanya penyempitan atau hilangnya kesadaran terhadap lingkungan sekitar, membuat orang tersebut tidak responsif dan tidak peka terhadap sekitar.

Berbeda dengan Dissociative Identity Disorder (DID) yang berubah menjadi orang lain, dalam kasus kesurupan seseorang yang mengalami hal tersebut tidak sadarkan diri dan menjadi lumpuh pada saat itu.

Lebih lanjut, ia menjelaskan mengenai perubahan yang terjadi pada orang tersebut mengalami distres dan disability yang mengganggu keseharian, masuk dalam kategori gangguan kejiwaan.

"Distress itu saat mereka tidak nyaman dan tidak bisa melakukan pekerjaannya, seperti saat melakukan sebuah aktivitas mereka tiba-tiba berubah tidak sadarkan diri, itu dikategorikan gangguan kejiwaan," tutur Dr. Dharmawan.

Distress dan dissability tersebut termasuk dalam fungsi menjalani kehidupan pribadi, di lingkungan keluarga, sosial, pekerjaan dan fungsi lainnya.

Viral Video Kesurupan di Barabai, Ternyata Ada Istilah Medisnya. Foto: Instagram/Alifah

Sebaliknya, gangguan disosiatif kerap dilakukan dalam ritual tradisional dan budaya. Sebagai contoh, kuda lumping, tari reog, debus dan peristiwa yang terjadi di Barabai, tidak termasuk dalam kategori yang berbahaya.

Dr. Dharmawan menjelaskan bahwa peristiwa tersebut mengalami perubahan dan terjadi hanya saat tampil, tidak mengganggu fungsi serta kuasa tubuh orang tersebut, dan tidak membuat mereka menjadi distress.

Kesurupan yang terjadi membuat mereka tidak sadar melakukan hal yang kerap di luar nalar da

Menanyakan lebih lanjut mengenai penyebab, Dr. Dharmawan menuturkan bahwa secara ilmiah, saat kesurupan terjadi, otak menjadi mirip dengan gambaran epilepsi psikomotor.

"Epilepsi itu kan lonjakan listrik yang terjadi di otak berulang, dalam kasus tersebut lonjakan terjadi dan menyebabkan dia kehilangan kesadaran atas tubuhnya," tutup Dr. Dharmawan.