Uang Puluhan Juta di Rekening Raib, Warga Banjarmasin Resah Laporan ke Polisi Jalan di Tempat

Sudah enam hari berjalan, tetapi laporan Rahmah (28) ke Polresta Banjarmasin soal uangnya Rp35 juta yang raib di rekening belum ada perkembangan. 

Ilustrasi pengambilan uang di ATM. Foto-Halo Pantura

apahabara. com, BANJARMASIN - Sudah enam hari berjalan, tetapi laporan Rahmah (28) ke Polresta Banjarmasin soal uangnya Rp35 juta yang raib di rekening belum ada perkembangan. 

Warga Basirih Banjarmasin Selatan itu mengaku menjadi korban kejahatan Sniffing berkedok jasa pengiriman barang pada Rabu, 30 November 2022 lalu.

"Sudah enam hari belum ada kabar," ujar Rahmah kepada media ini, Senin (5/12).

Baca Juga: Polisi Ungkap Fakta Baru Kasus Penipuan 'Dokter Cantik' di Kotabaru

Pada Rabu sekira pukul 09.00 Wita, Rahmah mendapat pesan melalui WhatsApp. Pesan itu dikirim oleh seseorang yang mengaku sebagai kurir jasa pengiriman barang J&T. 

Si kurir menyampaikan paket barang yang dibeli secara online telah sampai. Awalnya, Rahmah yang memang kerap berbelanja online tak menaruh curiga.

Dalam percakapan itu, orang tersebut juga mengirimkan berkas paket aplikasi (APK). Karena tak menaruh curiga, Rahmah tak sengaja menginstal aplikasi tersebut. Namun, beberapa saat kemudian mulai muncul kejanggalan. 

"Hp saya tiba-tiba error. Ada notifikasi aneh muncul," ucapnya saat dihubungi media ini, Senin (5/12).

Baca Juga: Tambang Ilegal di Desa Jonggon Kukar Dibongkar Krimsus Polda Kaltim, 2 Orang Ditetapkan Tersangka

Rahmah juga mendapat pemberitahuan dari aplikasi mobile banking miliknya bahwa aplikasi tersebut tengah digunakan orang lain.

"Saat saya coba masuk ke mobile banking, tapi gagal. Juga dapat pemberitahuan melalui email kalau akun saya dipakai user lain," ucapnya.

Hampir satu jam Rahmah mengutak-atik, mencoba masuk, tapi selalu gagal. Di situlah Rahmah mulai resah.

"Soalnya di rekening saya itu ada duit titipan teman abah saya," ungkapnya.

Baca Juga: Liga 1 Musim 2022/2023 Dimulai Lagi, Barito Putera Malah Resah

Berselang beberapa jam, Rahmah baru bisa mengakses aplikasi mobile banking miliknya. Namun, dia terkejut ketika mengecek saldo di rekeningnya. Duit Rp35 juta lebih di rekening raib.

"Duit di rekening cuma tersisa Rp175 ribu," ucap Rahmah lirih.

Rahmah pun buru-buru mengecek mutasi di aplikasi mobile banking tersebut. Di situ tercatat duit Rp35 juta lebih itu telah dipindahkan orang lain.

"Saat itu saya baru sadar kalau hp saya sudah diretas," katanya.

Sejurus kemudian Rahmah mendatangi BRI. Harapannya duit puluhan juta itu bisa diselamatkan. Rekening miliknya pun kemudian diblokir sementara oleh pihak bank.

Rahmah juga diminta pihak bank untuk melapor kejadian itu ke polisi. Tujuannya sebagai syarat membuat laporan di bank. 

"Saya melapor ke Polresta Banjarmasin," ucapnya.

Rahmah sempat mengalami kendala. Sebab, dia tak memiliki bukti yang cukup untuk membuat laporan. Dia tak sempat meng-capture percakapan dengan terduga pelaku karena terlanjur melakukan pemblokiran kontak.

"Saat di Polresta masih aktif nomor WA yang ngaku-ngaku dari J&T tadi. Saya perlihatkan ke polisi minta agar kontak itu dilacak," imbuhnya.

Singkat cerita, laporan Rahmah pun diterima di Polresta Banjarmasin. Namun, hingga saat ini Rahmah mengaku belum mendapat kabar terkait perkembangan laporan tersebut.

"Sampai tadi malam kontak yang mengaku kurir itu masih aktif," ujarnya.

Terpisah, Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin, Kompol Thomas Afrian belum bisa memberikan keterangan terkait kasus ini. 

"Kami cek dulu," ujarnya, singkat.