Tewas Tanpa Kepala, Pria di Loksado Diduga Korban Perkelahian Kelompok

Warga Desa Muara Ulang, Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) digegerkan oleh penemuan mayat pria tanpa kepala di pinggir sungai, Sabtu (31/05)

Korban ditemukan tewas tanpa kepala di hutan pinggir sungai Desa Muara Ulang Kecamatan Loksado Kabupaten HSS. Foto-relawan Kabupaten HSS

bakabar.com, KANDANGAN – Warga Desa Muara Ulang, Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) digegerkan oleh penemuan mayat pria tanpa kepala di pinggir sungai, Sabtu (31/05) pagi. Korban diketahui bernama Jumaidi (40), warga Desa Ulang, Kecamatan Loksado.

Peristiwa tragis ini diduga kuat merupakan buntut dari perkelahian antar kelompok yang terjadi pada Jumat malam (30/05) sekitar pukul 23.00 WITA, di kawasan perbatasan antara Desa Muara Ulang (HSS) dan Desa Kundan, Kecamatan Hantakan (HST).

Salah satu kerabat korban, Retno, menuturkan bahwa perkelahian pecah tak jauh dari rumah mereka, sekitar tiga kilometer. Menurutnya, korban sempat menuju lokasi kejadian, namun tak pernah kembali.

"Informasinya paman saya langsung dikeroyok oleh puluhan orang saat berada di lokasi. Hingga dini hari sekitar pukul 03.00 WITA, korban belum ditemukan," ujar Retno saat dihubungi bakabar.com, Sabtu malam.

Pencarian pun dilanjutkan warga secara mandiri menjelang pagi. Sekitar pukul 05.30 WITA, warga menyebar ke hutan sekitar lokasi dan menemukan jejak darah yang mengarah ke sungai.

"Saya yang pertama kali menemukan jasad paman di hutan. Posisinya tertelungkup, tanpa kepala, masih mengenakan pakaian lengkap, sepatu bot, dan kumpang (sarung parang) di pinggang," tutur Retno pilu.

Korban ditemukan tewas sekitar pukul 07.00 WITA. Barang bukti di lokasi mencakup senjata tajam jenis parang atau mandau, pakaian, dan perlengkapan pribadi lainnya.

Kepala Desa Muara Ulang, Stepanus, membenarkan adanya insiden tersebut. Ia mengungkapkan bahwa selain kepala, organ hati korban juga hilang.

"Sampai sekarang kepala korban belum ditemukan. Kasus ini sedang ditangani aparat," ujarnya.

Dugaan sementara, konflik ini dipicu perselisihan lama terkait lahan perbatasan antar desa. Jumaidi diketahui sehari-hari bekerja sebagai petani, dan meninggalkan seorang istri serta tiga orang anak.

Polres Hulu Sungai Selatan masih terus melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku penganiayaan berat tersebut.

Baca Juga: Geger, Warga Loksado HSS Temukan Jasad Pria Tanpa Kepala