News

Terungkap Motif Pembunuhan-Pencabulan Gadis 14 Tahun

apahabar.com, SAMBOJA – Pembunuhan kejam yang dilakukan SA (37) terhadap gadis berusia 14 tahun berinisial AM…

Oleh Syarif
Jasad AM ditemukan warga di kebun pisang di Amborawang, Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara. Foto-Istimewa

apahabar.com, SAMBOJA – Pembunuhan kejam yang dilakukan SA (37) terhadap gadis berusia 14 tahun berinisial AM di Amborawang, Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara pada Minggu (20/2) terus didalami kepolisian.

Siapa sangka, motif pembunuhan dan pencabulan yang dilakukan SA dikarenakan sakit hati terhadap orang tua korban yang telah menjual burung jalaknya.

Hal ini diutarakan pelaku setelah diamankan jajaran Polsek Samboja. Bermula saat pelaku meminjam uang kepada orang tua korban sebesar Rp120 ribu dengan jaminan burung gagak kesayangan SA. Namun saat SA ingin membayar uang pinjamannya itu, rupanya burung jalak pelaku telah dijual oleh orang tua korban.

“Berawal dari utang piutang. Yang utang itu tersangka dengan orang tuanya korban, si pelaku menggadaikan burung jalak sebagai jaminan. Sudah dibayar, tapi burungnya ternyata sudah dijual sama orang tua korban. Itu yang bikin sakit hati pelaku, makanya pelampiasan si anaknya,” kata Kapolsek Samboja, AKP Adyama Baruna Pratama.

Rasa sakit inilah yang menguasai pelaku dan muncul niat buruk ketika melihat korban saat membeli telur di warung pada Minggu pukul 08.30 wita. Korban yang diminta orang tuanya membeli telur itu rupanya berpapasan dengan pelaku di warung yang sama. Pelaku pun mengikutinya dari belakang dan mengambil balok kayu ulin berukurang panjang 40 centimeter dengan tebal 5 centimeter.

“Korban ini disuruh orang tuanya beli telur di warung. Nah pelaku ada di warung saat itu, jadi dibuntutin ambil kayu dari tanah, nggak ada orang saat itu karena jalanan sepi,” tuturnya.

Pelaku pun langsung menghabisi korban dengan melayangkan dua pukulan. Pukulan pertama mengenai tangan korban dan yang kedua mengenai kepala korban. Korban langsung tersungkur dan menghembuskan napas terakhir. Bejatnya lagi, pelaku menanggalkan celana korban lalu menyetubuhinya.

“Pengakuannya hanya sekali aja (disetubuhi). Pengakuan pelaku ini disetubuhi setelah meninggal, terus dibuang ke parit karena korban ini kan pakai bawahan seperti sarung terus atasannya pakai kemeja kotak-kotak dan berkerudung. Pas ditemukan setengah telanjang, hanya atasan saja yang masih terpakai,” jelasnya.

Setelah disetubuhi, korban dibopong kemudian dibawa ke parit. Setelah itu pelaku meninggalkan korban untuk membeli rokok di warung. Usai membeli rokok, pelaku kembali ke lokasi korban dan membopongnya masuk ke dalam hutan. Sekitar 15 meter berjalan, pelaku mengubur korban di kebun pisang dengan kondisi tanah yang berlumpur.

Orang tua korban yang kebingungan anaknya tak kunjung kembali ke rumah hingga pukul 16.00 wita ini pun melapor ke Babinkamtibmas dan RT lalu diteruskan ke Polsek Samboja. Hingga akhirnya petugas dan warga melakukan pencarian hingga malam hari namun tidak menemukan korban.

“Dilanjutkan lagi keesokan harinya, kebetulan si pelaku ini membantu pencarian korban juga. Namun gerak-geriknya mencurigakan, pada saat orang mencari di TKP jenazah ini dia pura-pura mau buang air disitu sambil mengusir orang yang mencari di TKP. Jangan disini saya mau buang air besar, nanti biar saya yang cari disini kata pelaku,” ujar Adyama sembari menirukan kata-kata pelaku.

Kecurigaan warga makin kuat lantaran pelaku tidak buang air besar, melainkan menginjak-injak tanah di lokasi tersebut. Warga pun langsung mendesak pelaku perihal apa yang dilakukannya. Hingga akhirnya terlihat seperti sosok jasad di dalam tanah berlumpur tersebut.

“Mungkin dia injak itu karena sudah nyembul ke luar (jasad korban). Pas diinjak itu ketahuan sama warga, terus pas dicek ternyata ada seperti jasad. Saat itu polisi ikut mencari cuma di sektor yang jauh dari lokasi itu. Jadi pas ketangkap basah dia sempat dihakimi, akhirnya kami kesana untuk mengamankan tersangka,” pungkasnya.