Tak Berkategori

Terdampak Covid, 380 Guru Agama Non PNS Terima Insentif dari Pemkab Banjar

apahabar.com, MARTAPURA – Pandemi Covid-19 sangat berdampak terhadap ekonomi masyarakat, tak terkecuali bagi para guru agama….

Bupati Banjar, KH Khalilurrahman menyerahkan insentif secara simbolis kepada para guru agama, guru ngaji, dan penyuluh agama Islam non PNS di Mahligai Sultan Adam Martapura, Kamis (16/7). Foto-diskominfobanjar for apahabar

apahabar.com, MARTAPURA - Pandemi Covid-19 sangat berdampak terhadap ekonomi masyarakat, tak terkecuali bagi para guru agama. Pemkab Banjar lantas memberikan bantuan insentif Rp 250 ribu selama dua bulan atau Rp 500 ribu.

Insentif diterima 380 orang, dari guru agama, guru ngaji, dan penyuluh agama Islam non PNS. Bupati Banjar, KH Khalilurrahman menyerahkan dana insentif di Mahligai Sultan Adam Martapura, Kamis (16/7).

Untuk mencegah penyebaran Covid-19, yang diundang ke Mahligai hanya 25 orang untuk menerima penyerahan secara simbolis.

"Pemberian ini sebagai bentuk kepedulian Pemkab Banjar untuk mereka yang memeliki peranan penting dalam memajukan pendidikan agama Islam di Kabupaten Banjar," ujar Bupati Banjar didampingi Sekda Banjar, HM Hilman.

Bupati mengatakan jalannya program keagamaan saat ini sangat terbantu oleh peran para guru agama.

"Karena itu saya ucapkan terima kasih pada seluruh guru agama, guru mengaji, dan penyuluh agama non PNS, selama ini telah menyumbangkan tenaga dan pikirannya semaksimal mungkin untuk kemajuan pendidikan agama," ucapnya.

Selama pandemi ini, para guru agama sangat terbatas dalam melakukan belajar mengajar, sehingga berdampak pada ekomomi.

Kepala Seksi (Kasi) Bimas Islam Kemenag Kabupaten Banjar, H Ahmad Syarwani mengungkapkan pihaknya yang berinisiatif untuk mengusahakan agar para guru agama non PNS juga mendapatkan bantuan.

"Awalnya kita mengajukan sekitar 500 nama, tapi setelah diseleksi berdasarkan KTP dan apakah telah menerima bantuan lain, didapat 380 orang nama. Mereka ini terdampak sehingga tak bisa melakukan kegiatan seperti majelis taklim, ceramah, dan khatib Jumat, sehingga hal ini kami sampaikan ke pemerintah daerah," ungkapnya.

Syarwani berharap agar bantuan seperti ini bisa terus berlanjut, karena mereka saat ini menjadi garda terdepan untuk menyampaikan masalah keagamaan dan hal-hal yang berhubungan dengan Covid-19 pada masyarakat.

"Bantuan ini luar biasa dalam menunjang kegiatan keagamaan, apalagi sekarang beberapa kegiatan keagamaan sudah bisa dilaksanakan asal menerapkan protokol kesehatan," tuturnya.

Editor: Puja Mandela