Pemprov Kalsel

Tekan Angka Stunting di Kalsel, BKKBN Kerahkan Tim Pendamping Keluarga

apahabar.com, BANJARMASIN – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) memaksimalkan peran dari tim pendamping keluarga…

Pengukuhan Tim Pendamping Keluarga BKKBN untuk tekan stunting yang dilakukan Sekdaprov Kalsel. Foto-apahabar.com/Bahaudin Qusairi.

apahabar.com, BANJARMASIN – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) memaksimalkan peran dari tim pendamping keluarga di Kalimantan Selatan (Kalsel).

Terdapat 3.072 Tim Pendamping Keluarga dikukuhkan di Gedung Mahligai Pancasila Banjarmasin, Kamis (16/12). Tim pendamping keluarga diterjunkan untuk menekan angka stunting yang tinggi di Kalsel.

Kepala Perwakilan BKKBN Kalsel, H Ramlan menyebutkan bahwa tim pendamping keluarga ini akan mendampingi keluarga yang ingin menikah.

Pihaknya ada aplikasi keluarga yang siap nikah siap hamil. Ringkasnya, para calon pengantin mengisi data melalui e-learning, sehingga tim pendamping keluarga suap untuk memberikan edukasi.

"Tim pendamping keluarga ini akan mendampingi ibu hamil, kemudian ibu menyusui, ibu pasca melahirkan dan balita bayi di bawah 2 tahun," ujarnya.

Menurutnya peran tim pendamping keluarga dalam menyampaikan edukasi terhadap para calon pasangan nikah. Sebab, kata dia usia anak dua tahun itulah masa stunting, setidaknya seorang anak apabila anak stunting otaknya terisi 35 persen

Sementara anak yang brilian 86 persen semasa 2 tahun tersebut. Jadi, lanjut dia bahwa kalo 35 persen otak stunting bagaimana anak mengikuti pelajaran di sekolah.

"Kemudian sudah besar tidak mampu mendapatkan pekerjaan yang layak, karena itu peran strategis sekali tim pendamping keluarga ini sangat strategis sekali mendampingi keluarga yang akan melahirkan seorang anak terutama anak yang berisiko stunting," ucapnya.

Adapun patokan untuk membentuk tim pendamping keluarga ini yakni 6000 penduduk.

Sementara itu, Sekdaprov Kalsel Roy Rozali Anwar menyampaikan bahwa tim pendamping keluarga disatu desa teriss 3 orang. Terdiri dari bidan, kader PKK dan kader KB.

Kehadiran tim pendamping keluarga dalam rangka percepatan penahan stunting di Kalsel dimana target tahun 2024 sebesar 14 persen. Data BKKBN masih diangka sekitar 31 persen.

"Ini pekerjaan berat kita berikhtiar mudahan bisa mencapai target yang ditetapkan pemerintah pusat. Mohon dukungan semua pihak untuk membantu pemerintah menyosialisasikan penanganan stunting secara baik," pungkasnya.