Kalsel

Target Rp 7,2 M, Capaian Retribusi Pasar Banjarmasin Terkendala?

apahabar.com, BANJARMASIN – Di Banjarmasin, pasar tradisional ditarget pendapatan asli daerah (PAD) miliaran rupiah setiap tahunnya….

Para pembeli terlihat asik memilah milih pakaian bekas bermerek yang digelar pedagang di Pasar Pagi, Pasar Cempaka Banjarmasin. Foto – apahabar.com/Bahaudin Qusairi

apahabar.com, BANJARMASIN – Di Banjarmasin, pasar tradisional ditarget pendapatan asli daerah (PAD) miliaran rupiah setiap tahunnya.

Tahun ini, pendapatan dari retribusi pasar senilai Rp7,2 miliar.

Sayangnya, dari 43 blok pasar yang tersedia hanya beberapa saja yang bisa menyumbang pendapatan besar. Ya, setiap pasar memiliki target pendapatan berbeda.

Meminjam data Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Banjarmasin Pasar Baru paling sering bayar retribusi dibandingkan pasar lain.

“Sampai sekarang retribusi pasar di Banjarmasin masih kisaran 80 persen,” ujar Kabid Pengelolaan Pasar Disperindag Banjarmasin Ichrom Muftezar.

Angka itu masih dianggap masih menghantui Pemko Banjarmasin.

Di setiap daerah, retribusi pasar tradisional sering menjadi sorotan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Kondisi itu memaksa Disperindag berusaha semaksimal mungkin untuk memenuhi target retribusi.

Pasar dinilai salah satu penyumbang PAD potensial untuk Kota Seribu Sungai. Salah satunya, memperbarui e-retribusi pasar (e-RPas) yang sudah kedaluwarsa. Dengan demikian, kebocoran retribusi pasar sehingga tak ada lagi piutang.

“Itu yang ingin kita baiki karena banyaknya perubahan terjadi di pasar. Ada pasar tidak ada lagi, namun datanya di e-RPas ya ada. Ada pula tokonya satu, tapi datanya banyak,” terangnya.

Ia menargetkan pendataan pasar di ibu kota Kalsel bakal rampung pada 2020 mendatang.

Waktunya cukup lama, tetapi dianggap cukup sekaligus memperbaiki data kehilangan pascakebakaran di kantor Disperindag beberapa waktu lalu.

“Itu kendala kita, belum lagi datanya pindah tangan,” ucapnya.

Ia menilai perbaruan e-RPas turut berintegritas dengan jumlah pasar.

Artinya, peremajaan aplikasi diharapkan, Pemkot tak kehilangan pasar lagi.

Terlebih, pasar-pasar tradisional saat ini mulai mencari potensi pendapatan baru untuk persiapan kenaikan target tahun-tahun berikutnya.

Potensi baru ini yang akan menambah pemasukan dari pasar tersebut.

Baca Juga: Kalah Bersaing, Pasar Terapung Kuin Banjarmasin Bakal Dipindah

Baca Juga: Asiknya Berburu Pakaian Bekas Bermerek di Pasar Pagi Banjarmasin

Baca Juga: Uniknya Pasar Tungging, Pasar Rakyat Khas Warga Banjarmasin

Reporter: Bahaudin Qusairi
Editor: Fariz Fadhillah