Suap Anggota Polri

Tak Hanya Bambang Kayun, IPW Ungkap Banyak Anggota Polri Terima Suap

Ketua Indonesia Poilce Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso buka suara terkait ditetapkannya AKBP Bambang Kayun sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.

Ketua IPW, Sugeng Teguh Santoso. Foto: apahabar.com/Bambang S.

apahabar.com, JAKARTA – Ketua Indonesia Poilce Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso buka suara terkait ditetapkannya AKBP Bambang Kayun sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Sugeng mengungkapkan sesungguhnya banyak anggota Polri yang menerima dana suap dari tambang ilegal, namun kasus tersebut tidak pernah ditindaklanjuti.

“Menurut laporan hasil penyelidikan Kadiv Propam era Ferdi Sambo dulu, banyak anggota Polri yang menerima dana suap dari tambang ilegal tapi tidak ditindak,” ujar Sugeng kepada apahabar.com, Senin (9/1).

Baca Juga: Kasus AKBP Bambang Kayun, KPK Gandeng Bareskrim Kejar Pemberi Suap

Sambo sendiri pernah membeberkan bahwa mantan Kabiro Paminal, Hendra Kurniawan telah melakukan OTT terhadap anggota Polri yang melakukan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor).

“Sebagaimana dinyatakan oleh Sambo bahwa mantan Kabiro Paminal Brigjen Hendra melakukan OTT 120 orang lebih, akan tetapi tidak pernah diekspos,” tambahnya.

Pilihan Penanganan Kasus Suap Anggota Polisi

Menurut Sugeng, Polri memiliki dua pilihan untuk kasus tersebut antara memilih untuk mengungkap kasus tersebut yang mungkin bisa memunculkan kegaduhan, atau lebih memilihi menutupnya dari publik.

“Ada dua pilihan buat Polri. Pertama mengungkap kasus tersebut dan membuat kegaduhan atau bungkam,” imbuhnya.

Baca Juga: Bambang Kayun Jadi Tersangka, ICW: Pintu Masuk KPK Amati Pergerakan Polri

Masalahnya, Polri saat ini lebih memilih bungkam dari publik. Hal itu justru menurut Sugeng dapat memicu penyelewengan hukum yaitu dengan memberikan keringanan terhadap pelaku korupsi.

Lanjut Sugeng, kasus suap di tubuh Polri tergantung bagaimana kepemimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit.

“Semua ini tergantung Kapolri, mau mengungkap semuanya atau tidak,” pungkasnya.