Kasus Dokter Gadungan

Susanto Dokter Gadungan Ungkap Pembelaan: Saya Tulang Punggung Keluarga

Susanto dokter gadungan menjalani sidang pledoi hari ini di PN Surabaya. Susanto menyatakan pembelaannya.

Susanto saat menjalani sidang pembelaan di PN Surabaya pada Senin (25/9/2023) (Foto: apahabar.com/Izzatun Najibah)

apahabar.com, SURABAYA - Susanto dokter gadungan menjalani sidang pledoi hari ini, Senin (25/9) di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya. Susanto menyatakan pembelaannya.

Susanto tidak dihadirkan di persidangan secara langsung. Dia mengikuti sidang secara hybrid melalui Zoom dari Rutan kelas 1A Surabaya, Medaeng, Sidoarjo.

Saat sidang, Susanto mengatakan bahwa tidak sanggup jika divonis 4 tahun penjara. Sebabnya, dia merupakan tulang punggung keluarga.

Baca Juga: Viral Salah Operasi di Kandangan, Dokter Gadungan Susanto Kini Minta Keringanan

"Saya merupakan tulang punggung keluarga dan tidak sanggup divonis terlalu lama," ucapnya.

Lantas, Susanto memiliki istri dan anak-anak yang harus disekolahkan. Dia juga berjanji akan bertaubat dan tidak mengulangi kesalahan yang sama. Dengan suara terisak, Susanto memohon keadilan kepada Majelis Hakim.

Untuk diketahui, Jaksa Penuntut Umum (JPU) menuntut Susanto dengan 4 tahun penjara. Pria asal Grobogan, Jawa Tengah tersebut terbukti melanggar pasal 378 KUHP tentang penipuan. 

Baca Juga: Viral Salah Operasi di Kandangan, Dokter Gadungan Susanto Kini Minta Keringanan

Kedok Susanto sebagai dokter gadungan di salah satu klinik RS PHC Surabaya terbongkar melalui dokumen-dokumen milik dr Anggi Yurikno yang dipalsukan. Tidak hanya itu, Susanto adalah resividis dengan kasus serupa dan telah menipu beberapa instansi kesehatan. 

Di antaranya, Susanto pernah menjadi dokter Palang Merah Indonesia (PMI) di Grobogan. Ia juga sempat menjabat sebagai kepala UPTD Puskesmas Grobogan tahun 2006. 

Selain itu, Susanto pernah menjabat sebagai Direktur Utama RS Habibullah Grobogan Jawa Tengah pada 2008. 

Aksinya juga moncer dilakukan di Rumah Sakit Sangatta Occupational Health Center dan RS Prima Sangatta, Kalimantan Timur. Lalu, dia berlagak menjadi dokter spesialis kandungan di RS Pahlawan Medical Center Kandangan.