Surat Kaleng di Posko Banjarbaru Haram Manyarah, Koordinator Posko Diancam

Surat kaleng berisi ancaman dikirim ke Posko Banjarbaru Hanyar (Haram Manyarah) oleh seseorang tak dikenal pada Minggu, 1 Desember 2024 malam.

Iqbal didampingi kuasa hukumnya M Pazri menujukan surat kaleng berisi pengencaman yang dikirim orang tak dikenal usai membuat laporan ke Ditreskrimum Polda Kalsel, Kamis (12/12). Foto: Syahbani

bakabar.com, BANJARMASIN - Surat kaleng berisi ancaman dikirim ke Posko Banjarbaru Hanyar (Haram Manyarah) oleh seseorang tak dikenal pada Minggu, 1 Desember 2024 malam.

Pengancaman itu ditujukan kepada Iqbal Hambali (27). Dia adalah Koordinator Posko Banjarbaru Hanyar. Selama ini Iqbal lah yang bertugas mengakomodir laporan dan aduan masyarakat terkait gugatan Pilkada Banjarbaru.

“Ancaman itu berbentuk surat dikirimkan melalui tas paket makanan. Kejadiannya malam,” ujar Iqbal usai melaporkan kasus itu ke Ditreskrimum Polda Kalimantan Selatan (Kalsel), Kamis (12/12) siang.

Adapun ancaman yang dikenakan melalui surat kaleng itu berbunyi “Amun Masih Handak Berkarir dan Masih Handak Hidup Alangkah Baiknya Pilih Bediam Aja Daripada Diam Selamanya. Ingatkan Bal.”

Belum cukup, pengirim juga menyertakan selembar kertas berisi print out foto Iqbal yang diberi tanda silang merah. Di bawahnya bertuliskan “Awas Nyawa lah Bal Kada Usah Tapi Banyak Pandir.”

M Pazri lakukan kuasa hukum Iqbal menujukan isi kalimat ancaman di dalam surat kaleng yang dikirimkan orang tak dikenal pada Minggu 1 Desember 2024 malam. Foto: Syahbani

Iqbal pun menceritakan kronologis datangnya surat ancaman yang ditujukan kepadanya tersebut. Pada hari kejadian, tepatnya sekitar pukul 8 malam, dia sedang berada di Posko bersama beberapa rekannya.

Saat itu dia menerima panggilan telepon dari seseorang tak dikenal yang memintanya untuk mengambil paket makanan di seberang Posko di Jalan Dahlina Raya, Kelurahan Sungai Besar, Banjarbaru Selatan.

Tanpa rasa curiga, Iqbal pun mendatangi orang tersebut dan menerima tas paket berisi kue berupa roti tersebut. “Karena memang sering masyarakat yang mengirim makanan ke kami. Jadi tidak ada kecurigaan sama sekali,” terangnya.

Usai menerima, tas paket itu pun dibawa dan diletakan begitu saja di Posko. Sesat kemudian, salah seorang teman Iqbal membukanya, ternyata selain berisi makanan, di dalamnya juga terdapat sebuah kotak yang dibungkus dengan kertas koran.

“Melihat ada kotak itu ada, lalu kami buka ternyata ada dua suara di dalamnya berbentuk ancaman kepada saya,” kata Iqbal.

Melihat hal itu, Iqbal kemudian kembali menghubungi nomor telepon pengirim yang sebelumnya meneleponnya untuk mencari tahu siapa orang yang mengirimkan paket tersebut “Tapi nomor itu sudah tidak dapat dihubungi,” jelasnya.

Kejadian itu pun kemudian diceritakan ke Tim Banjarbaru Hanyar, hingga akhirnya mereka memutuskan untuk melaporkan kasus pengancaman ini ke polisi.

Kuasa hukum Iqbal, M Pazri yang juga merupakan Ketua Tim Hukum Banjarbaru Hanyar mengatakan, bahwa ancaman yang diterima Iqbal juga merupakan ancaman nyata  bagi mereka.

“Intinya bentuk pengancaman bagi Iqbal hari ini merupakan ancaman juga bagi kami yang terlibat dalam tim Banjarbaru Hanyar,” kata Pazri.

Dalam pelaporan yang telah mereka sampaikan ke Ditreskrimum Polda Kalsel, pihaknya telah menunjukkan alat bukti berupa surat pengancaman serta dua saksi yang saat itu berada di lokasi kejadian.

Pazri pun berharap, agar aparat penegak hukum dapat mengusut kasus ini. Bahkan dia berharap kejadian ini dapat menjadi atensi Kapolda Kalsel, Irejen Pol Rosyanto Yudha Hermawan.

“Harapan kami ke depan pihak Polda Kalsel, Kapolda Kalsel bahkan bisa meantensi berkaitan laporan kami ini. Sehingga ke depan juga bisa memunculkan keadilan dan perlindungan hukum bagi Iqbal serta kami semua yang melakukan advokasi terhadap Pilkada Banjarbaru,” harap Pazri.