Kalsel

Sulitnya Mengungkap Perampokan Bersenpi Bos Emas Paramasan

apahabar.com, MARTAPURA – Polisi tengah kesulitan mengungkap kasus perampokan bersenjata api dua bos emas di Paramasan….

Warga di Paramasan, tepatnya di ruas Jalan Kandangan-Batulicin waswas lantaran kawanan perampok bersenpi tersebut nekat beroperasi di siang hari. Foto: Ist

apahabar.com, MARTAPURA - Polisi tengah kesulitan mengungkap kasus perampokan bersenjata api dua bos emas di Paramasan.

Diungkapkan oleh Kapolres Banjar, AKBP Doni Hadi Santoso, sampai saat ini masih belum ada perkembangan signifikan.

"Belum ada perkembangan," ujar Doni didampingi Kasi Humas, Iptu Suwarji kepada apahabar.com, Senin (29/11).

Kendala utama penyelidikan masih sama dengan sebelumnya. Di mana polisi kesulitan lantaran minimnya saksi.

"Juga karena pelaku saat beraksi menggunakan topeng jadi tidak mengetahui ciri-ciri pelaku secara detail," terangnya.

Selain itu, pihak berwajib juga kesulitan mengakses para saksi, terutama para mahasiswi UIN Antasari yang saat ini sudah selesai KKN di sana.

"Kami kesulitan menghubungi yang bersangkutan," ungkapnya.

Diketahui korban Salamiah (39) merugi sebesar Rp7 juta serta emas 15 gramnya raib. Sedang dari tangan Ida total kerugian mencapai Rp100 juta.

Perampokan di siang bolong itu berlangsung di warung korban tepatnya di jalan penghubung Kandangan-Batulicin, 30 September lalu.

Saat aksi para pelaku tidak hanya membawa sepucuk senjata api genggam namun juga senjata api rakitan laras panjang.

Para pelaku juga sempat menodongkan senjata api ke para mahasiswi UIN Antasari yang tengah melaksanakan kerja praktik di sana.

"Kami diaba-aba oleh salah seorang perampok ingin ditembak jika melakukan perlawanan," ujar ARD kepada apahabar.com, pada 18 Oktober 2021 lalu.

Perampokan Bos Emas Banjar-Batulicin: Korban Disekap, Dibacok, Diseret Bak Binatang