Sssttt... Polisi Telisik Dugaan Penyembunyian Kasus Kekerasan Anak PAUD di Banjarmasin

Polisi diam-diam tengah menelisik adanya dugaan penyembunyian kasus kekerasan anak PAUD di Banjarmasin.

Polisi diam-diam tengah menelisik adanya dugaan penyembunyian kasus kekerasan anak PAUD di Banjarmasin. Foto-apahabar.com/Syahbani

apahabar.com, BANJARMASIN - Polisi diam-diam tengah menelisik adanya dugaan penyembunyian kasus kekerasan anak PAUD di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel).

Pasalnya, kasus kekerasan terhadap bocah 4 tahun itu baru terbongkar 3 bulan pascakejadian. Setelah adanya saksi mata menyampaikan ke orang tua korban.

"Penyidikan masih tahap satu. Pendalaman sedang kami proses," beber Direktur Reskrimum Polda Kalsel, Kombes Pol Erick Frendriz, Jumat (25/8/2023).

Baca Juga: Kasus Kekerasan Anak PAUD di Banjarmasin Baru Terbongkar Setelah 3 Bulan, Sengaja Ditutupi?

Frendriz tak menjelaskan secara detail pendalaman yang dimaksud. Namun dia memastikan dugaan upaya menyembunyikan kasus tersebut tetap diusut. 

"Sementara belum ada tersangka lain. Pasti kami dalami," pungkasnya.

Sebelumnya, Polisi telah menetapkan D sebagai tersangka kasus dugaan kekerasan terhadap anak PAUD di Banjarmasin.

Oknum guru PAUD itu ditetapkan sebagai tersangka pada 8 Agustus 2023 lalu. Seiring terbitnya SP2HP Unit PPA Subdit IV, Ditreskrimum Polda Kalsel.

Baca Juga: Resmi! Oknum Guru PAUD di Banjarmasin Jadi Tersangka Kasus Kekerasan Anak

Menariknya, dugaan kekerasan terhadap bocah 4 tahun ini sempat tertutup rapat. Orang tua korban, Rizka, baru mengetahui 3 bulan pascakejadian.

"Ini yang jadi pertanyaan kami. Apakah ada yang sengaja menutup-nutupi?," tanya kuasa hukum orang tua korban, Tomy Landanu, Selasa (22/8/2023) lalu.

Kala itu, Riska baru mengetahui anaknya jadi korban kekerasan pada Jumat, 26 Mei 2023 dini hari. Setelah salah seorang guru menceritakan kejadian sebenarnya.

Padahal pada 1 Maret 2023, saat menjemput anaknya, Riska sempat menanyakan ke pihak PAUD apa yang menjadi penyebab anaknya begitu rewel. 

Baca Juga: Dugaan Kekerasan Anak di PAUD Banjarmasin: Kak Seto Dukung Ibu Korban, Disdik Minta Damai

Pihak PAUD mengaku tak mengetahui penyebabnya. Belakangan di hari yang sama, beberapa orang dari sekolah, termasuk ketua yayasan mendatangi Riska.

Di situ, mereka menjelaskan bahwa anak Riska terjatuh saat mencoba menaiki punggung seorang guru yang sedang duduk.

"Jadi kami menduga pihak tersangka mendapat bantuan dari orang lain yang memiliki kapasitas untuk menutupi kronologis yang sebenarnya," ucap Tomy.

Tomy pun meminta kepada polisi untuk dapat mendalami terkait adanya kejanggalan ini. Sebab kuat dugaan kasus ini sempat sengaja ditutup-tutupi.

"Kami sangat mengharapkan pihak Polda mengembangkan kasus ini lebih dalam lagi. Karena ada hal menarik. Jadi orang-orang yang membantu inilah yang mungkin bisa ditingkatkan lagi," harapnya.