Kalsel

Solusi Anak Kecanduan Gadget, Pemprov Kalsel Segera Buat Taman Bermain

apahabar.com, BANJARBARU – Dampak negatif gadget sudah nyata terlihat. Di Kalsel ada 7 anak dan remaja…

Anak pengguna gadget. Foto-Net

apahabar.com, BANJARBARU - Dampak negatif gadget sudah nyata terlihat. Di Kalsel ada 7 anak dan remaja yang harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sambang Lihum.

Fenomena itu membuka mata Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalsel. Rencananya pemerintah akan membuka taman bermain anak dan remaja di RSJ Sambang Lihum.

Direktur Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sambang Lihum, dr IBG Dharma Putra memastikan anak dan remaja yang menderita gangguan jiwa itu akibat terlalu lama bermain gadget.

“Di Kalsel sudah mulai ada penderita gangguan jiwa ketagihan gadged. Saya takut ini sebuah puncak gunung es, yang ketahuan masih 7 tapi mungkin di masyarakat sudah banyak tapi tidak diketahui” ujarnya kepadaapahabar.comsaat ditemui di kantornya, Sabtu (19/10) pagi.

Ia menjelaskan kurangnya alternatif tempat bermain untuk anak menjadi sebab anak kecanduan bermain game pada gadged.

“Tolonglah orangtua jangan beri contoh menggunakan gadged untuk bermain. Ada orangtua yang tidak mau diganggu malah anaknya diberi gadget,” ujarnya lagi. Tentu hal itu tidak lah benar.

Seharusnya anak diberi alternatif permainan. Makanya pemerintah berencana memberikan alternatif dengan membuat taman bermain agar mereka lepas dari gadget.

Pada 2020 akan segera dibangun taman bermain anak dan remaja di lapangan belakang ruangan anak RSJ Sambang Lihum. “Rencananya akan kita bangun taman bermain anak dan remaja disini, semoga itu menjadi kesempatan besar untuk mencegah terjadinya masalah ini,” katanya.

Direktur Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sambang Lihum, dr IBG Dharma Putra saat ditemui di ruangannya di RSJ Sambang Lihum, Sabtu (19/10) pagi. Foto-apahabar.com/Nurul Mufidah

Lebih lanjut ia mengatakan Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor sudah memerintahkan untuk pembangunan taman bermain itu dari jauh-jauh hari.

“Pak gubernur di depan ketua DPRD provinsi dan komisi 4 telah memerintahkan itu, rencananya 2020 tapi belum tau bulannya apa yang pasti anggaran di tahun 2020 itu ada,” bebernya.

Dan untuk anggaran pembangunan ini sendiri adalah inisiatif langsung dari Gubernur Kalsel. “Melihat situasi itu beliau ingin membuat taman sebagai bentuk kepeduliannya. Rencananya akan kami buka untuk umum, jadi anak anak istimewa dan anak biasa, dapat berinteraksi,” papar Dharma.

Untuk diketahui, kasus anak dan remaja kecanduan gadged di Kalsel telah ada sejak dua tahun silam atau tepatnya pada 2017. Namun baru pada 2018 organisasi kesehatan dunia atau WHO resmi menetapkan kecanduan game termasuk dalam International Classification of Diseases (ICD) atau diklasifikasikan sebagai penyakit gangguan mental.

“Mulai tahun 2017 hingga sekarang, ada 7 orang anak dan remaja pada rentang usia 13 hingga 17 tahun” sambungnya.

Dimana dari ke 6 orang anak dan remaja tersebut telah berangsur angsur pulih dan dirawat jalan sedangkan 1 orang anak dan remaja masih dirawat inap di Sambang Lihum hingga saat ini.

“Ada 1 orang yang dirawat inap itu karena kelakuannya sudah berubah, ia menganggap dirinya seperti hero atau meniru karakter yang ada di game itu” ungkapnya.

Ia juga mengharapkan peran aktif masyarakat apabila melihat anak yang main bermain gadged lebih dari 10 jam serta melupakan tugas tugasnya agar segera di konsultasikan ke RSJ Sambang Lihum.

“Silahkan bawa ke RSJ Sambang Lihum khususnya bagian anak karena kita punya alatnya, metode, dan tehnologinya lengkap juga niat baik untuk membantu masyarakat,” imbaunya.

Baca Juga: Upaya Penanganan Adiksi Online Game

Baca Juga: HAN 2019, KPAI: Anak Masih Rentan Terpapar Pornografi

Reporter: Nurul MufidahEditor: Syarif