Soal Poligraf, Disinggung Jaksa Terkait Putri Candrawathi Ngaku Tak Selingkuh dengan Brigadir J

Heboh hasil tes poligraf Putri Candrawathi yang disinggung saat memberikan kesaksian terkait kasus kematian almarhum Yosua.

Putri Candrawathi saat di Persidangan, Senin (12/12). Foto-net

apahabar.com, BANJARMASIN - Heboh hasil tes poligraf Putri Candrawathi yang disinggung saat memberikan kesaksian terkait kasus kematian almarhum Yosua.

Disampaikan jaksa dalam sidang di PN Jaksel Senin (12/12), saat melontarkan pertanyaan apakah Putri dan Yosua memiliki hubungan dekat.

"Tidak ada hubungan romantis?" cecar jaksa.

''Tidak ada," jawab Putri.

Saat ditanya soal hasil tes poligraf atau uji kebohongannya, jaksa menanyakan apakah dirinya berselingkuh dengan Yosua atau tidak.

"Dalam pertanyaan 'apakah Anda berselingkuh dengan Yosua?', 'apakah Anda berselingkuh dengan Yosua di Magelang?', 'apakah Anda berselingkuh dengan Yosua selama di Magelang?' Saat itu Anda jawab apa?" tanya jaksa.

"Tidak," kata Putri.

Apa itu Tes Poligraf atau Lie Detector?

Lie detector merupakan alat yang sering digunakan banyak negara untuk menelusuri atau menginterogasi tersangka kriminal. Cara kerja lie detector yakni alat pendeteksi kebohongan menggunakan tiga sensor utama seperti berikut :

Sensor pneumograf: mendeteksi detak napas di dada dan perut yang sensornya dililitkan di dada.

Sensor blood pressure: mendeteksi adanya perubahan tekanan darah dan detak jantung. Sensor kabel ini ditempelkan pada bagian lengan.

Sensor skin resistance: melihat dan mendeteksi keringat yang ada di tangan. Kabel sensor ini umumnya juga ditempelkan pada jari-jari tangan.

Lantas, bagaimana cara kerjanya?

Cara Kerja Poligraf

Saat menjalani tes poligraf, empat hingga enam sensor dipasang pada orang yang akan dites.

Saat tes poligraf dimulai, penanya mengajukan tiga atau empat pertanyaan sederhana untuk menetapkan norma sinyal orang tersebut.

Kemudian pertanyaan sebenarnya diuji oleh poligraf, ditanyakan.

Selama interogasi, semua sinyal orang tersebut terekam pada moving paper atau semacam grafik.

Baik selama berlangsung dan setelah tes, pemeriksa poligraf dapat melihat grafik dan dapat melihat apakah tanda-tanda vital berubah secara signifikan pada salah satu pertanyaan.

Secara umum, perubahan yang signifikan biasanya seperti detak jantung yang lebih cepat, tekanan darah yang lebih tinggi, peningkatan keringat menunjukkan bahwa orang tersebut sedang berbohong.

Ketika pemeriksa terlatih menggunakan poligraf, dia dapat mendeteksi kebohongan dengan akurasi tinggi. Namun, karena interpretasi pemeriksa bersifat subyektif dan karena reaksi orang yang berbeda terhadap kebohongan, tes poligraf tidak sempurna dan dapat dikelabui.